Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, serapan subsidi kedelai kepada perajin tahu tempe sebesar Rp1.000 per kilogram tidak maskimal pada tahun 2022 lalu.
“Kemarin Rp 240 miliar enggak sampai separuh yang terserap ya,” kata Zulhas saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2023).
Salah satu opsinya adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.
Baca Juga: Jangan Sampai Lupa Ya Guys, Hari Senin BEI Tiadakan Perdagangan
“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi Pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan, penggantiannya itu pada harga,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas juga mengungkapkan pemberian bantuan kedelai sebelumnya belum terserap secara optimal disebabkan antara lain belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah. Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti.
“Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” ucapnya.
Baca Juga: Dari 180 Miliar Dolar, China Mau Perdagangannya dengan Rusia Naik Jadi 200 Miliar Dolar
Lebih jauh Zulhas mengimbau perajin tahu dan tempe tidak lagi khawatir. Kemendag berkomitmen, para perajin tahu tempe dan produk olahan kedelai segera mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang puasa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement