Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Fahri Hamzah: Tolong Dipikirkan Kembali, Tegakkan Akal Sehat!

Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Fahri Hamzah: Tolong Dipikirkan Kembali, Tegakkan Akal Sehat! Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari terkait pernyataan Muhammad Ainun Nadjib atau Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang sempat menyebut Presiden Jokowi sama dengan Firaun.

Dalam cuitannya di akun Twitter @Fahrihamzah, Fahri menilai penyataan Cak Nun bisa saja membuat masyarakat bisa lebih mengenalnya. 

"Hikmah pernyataan beliau adalah agar lebih banyak yang mengenal beliau," cuitan Fahri dilihat Sabtu (21/1/2023). 

Baca Juga: Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Ustaz Hilmi Singgung Nama Anies

Fahri mengaku mengenal Cak Nun sejak masih jadi mahasiswa. Selain itu, Fahri menilai bisa saja pernyataan Cak Nun itu memancing emosi agar manusia tetap waras. 

"Saya mengenal beliau sejak kuliah di depok. Zaman gelap dia sudah terang. Tapi di zaman edan beliau mungkin memancing emosi kita supaya tetap waras. Sehat selalu buat Mbah Nun," ujarnya. 

Fahri menyarankan kepada pendukung Jokowi agar memerlukan cara tertentu untuk menjawab kritik dan hinaan kepada presiden.

"Buat pendukung pak Jokowi, mungkin harus mulai lebih memerlukan cara yg tinggi untuk menjawab kritik bahkan hinaan pada beliau. Agar beliau juga menjadi lebih tinggi dan berakhir dengan baik sebagaimana keinginan kita semua tentang pemimpin yg sudah memimpin kita cukup lama," ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Disamakan dengan Firaun oleh Cak Nun, Amien Rais: Zaman Sekarang Banyak Pemimpin Seperti Itu!

Fahri Hamzah juga mempertanyakan apakah Jokowi perlu mendapat pembelaan yang berlebihan pada masa akhir jabatannya sebagai presiden. 

"Tolong dipikirkan kembali, apakah presiden Jokowi memerlukan pembelaan yang berlebihan pada akhir masa jabatan beliau ini," katanya.

"Jangan memantik ekstrimitas yang membuat akhirnya kita tidak logis memilih pemimpin yang akan datang. Kita harus tegakkan akal sehat!," tulisnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: