Hasil survei Algoritma Research and Consulting menemukan bahwa Puan Maharani adalah politikus dengan tingkat resistensi pemilih paling tinggi jika maju sebagai calon presiden (Capres) Pemilu 2024. Selain banyak masyarakat yang enggan memilihnya, elektabilitas putri dari Megawati Soekarnoputri itu juga rendah.
Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan, resistensi pemilih diketahui dengan mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Jika pemilu dilakukan hari ini, siapa tokoh yang paling tidak akan Anda pilih sebagai presiden?' Sedangkan elektabilitas diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebaliknya.
Baca Juga: Survei Algoritma: Puan Maharani Dapat Penolakan Tinggi di Pilpres 2024
Survei yang digelar pada akhir Desember 2022 ini menemukan 18,6 persen responden resistan terhadap Puan Maharani. Adapun elektabilitas Ketua DPR RI itu hanya 0,4 persen.
“Tokoh publik yang sangat tinggi resistensinya, yaitu tidak akan dipilih kalau mereka dicalonkan adalah Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Fajar saat memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).
Tingginya tingkat resistensi pemilih terhadap Ketua DPP PDI-P ini ternyata juga berpengaruh besar apabila dia menjadi cawapres. Dalam simulasi capres-cawapres dua pasang calon, Algoritma membuat lima jenis simulasi.
Dalam setiap simulasi, Ganjar Pranowo sebagai capres dipasangkan dengan Erick Thohir, Ridwan Kamil, Puan, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir lagi. Dari lima simulasi tersebut, Ganjar hanya kalah saat berpasangan dengan Puan.
"Ini akan menjadi pilihan cukup rumit bagi PDI-P dalam menentukan pilihan (capres-cawapres) ke depan," kata Fajar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement