Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soroti Utang Negara Era Jokowi, AHY Malah Balik Dikuliti: Dia Terjebak Angka, Kurang Informasi...

Soroti Utang Negara Era Jokowi, AHY Malah Balik Dikuliti: Dia Terjebak Angka, Kurang Informasi... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf khusus (Stafsus) Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo menyorot tajam kritikan yang diberikan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dirinya menanggapi langsung kritikan dari pemimpin Partai Demokrat tersebut terkait dengan utang Indonesia saat ini.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Mau Balas Dendam Sama Megawati, Elite PDIP: Upaya Mengadu Banteng

Menurut Prastowo, politikus tersebut kurang tepat karena tidak memperhatikan adanya pandemi yang berlangsung serta terjebak pada angka-angka.

“Sayang kritik @PDemokrat ahistoris, terjebak pada angka, bukan kondisi faktual yang dinamis. Di situ esensinya. Kita bahas,” ungkapnya dikutip fajar.co.id, Senin (23/1/2023).

Prastowo menerangkan, sejak 2015 hingga 2019, rasio utang dapat dijaga di level maksimal 30 persen. Saat penerimaan negara melandai dan kebutuhan pembiayaan berbagai belanja publik meningkat untuk mengejar kemajuan, maka utang menjadi salah satu pilihan. Lonjakannya tinggi karena pandemi covid.

Pada tahun 2020, lonjakan dari 30% ke 39,38%, hal itu kata dia demi menangani dampak kesehatan, sosial dan ekonomi karena covid-19.

Baca Juga: Macam Nyinyirin Proyeknya Jokowi, Cuitan Mendalam Anies Baswedan Disoroti: Halus Banget Mainnya...

“Bukankah ini keniscayaan dan justru menunjukkan tanggung jawab pemerintah, yang sekarang diapresiasi sebagai salah satu negara yang berhasil mengatasi pandemi dengan baik?” ujarnya.

Dirinya juga mengungkit sepertinya AHY perlu mendapatkan informasi yang lebih komprehensif terkait dengan hal tersebut.

“Mas @AgusYudhoyono perlu mendapat asupan informasi yang komprehensif soal ini. Kerja keras #APBN yang pruden, efisien, dan antisipatif menekan defisit berkonsekuensi pada pembiayaan. Realisasi utang 2022 hanya Rp688,54 T atau 73% dari target. Tentu tak mudah mengelola ini,” terangnya.

Baca Juga: Penjegalan Safari Bareng NasDem Mulai Dilawan, Anies Baswedan Disorot Tajam: Dia Biasanya Sopan...

Soal utang yang disebut sangat besar, Prastowo tidak menamik. Walau demikian, ia menyebut rasio utang sudah turun di tahun 2022. Ia bilang negara mesti optimis. Beda dengan rumah tangga yang makin tua makin tidak produktif.

“Betul bahwa posisi utang akhir 2022 Rp7.733,99 T. Besar ya? Iya! Sdh sy jelaskan konteks dan reasoning di atas. Kue ekonomi dan produktivitas kita pun membaik. Rasio utang sdh turun dari 40,74% di 2021 menjadi 39,57% di 2022,” jelasnya.

“Negara selalu muda, bahkan makin berumur bisa lebih produktif. Melunasi utang menjadi kurang relevan, apalagi komposisi utang kita baik dan sehat. Didominasi SBN, dalan IDR dan dipegang investor domestik,” pungkasnya.

Sebelumnya AHY mengatakan utang luar negeri Indonesia semakin menumpuk, sedangkan cadangan devisa semakin menipis karena menahan nilai rupiah yang belakangan mulai melemah.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Politisasi BIN Demi Preteli Kekuasaan Megawati, Ruhut Sitompul Sindir Keras: Mau Coba-coba Mengadu Banteng

“Kita juga tahu gelombang PHK terjadi sana-sini. Ini semua tentu mengancam masa depan, nasib para buruh dan pekerja nasional kita,” ungkap AHY dalam pidatonya, dikutip fajar.co.id dari Twitter PDemokrat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: