Jusuf Kalla Sebut Masjid Bukan Tempat Kampanye, Mazdjo Pray: Padahal Dulu Dukung Anies yang Safari Politiknya di Masjid-masjid!
Mantan wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Muhammad Jusuf Kalla atau JK baru-baru ini memberikan wejangannya soal tempat berkampanye.
JK menegaskan kepada seluruh pengurus masjid yang tergabung dalam Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk tidak menjadikan masjid sebagai tempat kampanye politik. Menurutnya, masjid itu merupakan tempat ibadah.
Pernyataan ini JK ungkap saat bersilaturahmi dengan pengurus DMI Kalimantan Barat di Pontianak, Jumat (20/1/2023).
"Saya mengingatkan kepada seluruh pengurus bahwa masjid bukan menjadi tempat untuk berkampanye politik, baik itu kampanye calon presiden, gubernur, bupati dan legislatif lainnya. Masjid itu sebagai tempat ibadah bukan sebagai tempat berpolitik," kata JK.
Sontak pernyataan ini didebat oleh pengamat media sosial Mazdjo Pray, menurut dia apa yang disampaikan oleh JK berbanding terbalik dengan sosok atau tokoh yang didukungnya.
Mazdjo pun menceritakan kembali dukungan JK saat Pilkada DKI tahun 2017 dimana JK sangat mendukung langkah Anies Baswedan.
“Dalam kasus Pilkada DKI 2017 misalnya Anies Baswedan yang masih calon gubernur saat itu berkeliling dari masjid ke masjid untuk mengumpulkan lumbung-lumbung suara. Enak ya, masjid pada faktanya selama 2017 menjadi arena untuk safari politik dan konsolidasi,” kata dia melansir dari MindTV Indonesia, Selasa (24/01/23).
“Jusuf Kalla justru adalah pendukung Anies saat maju di pilgub DKI 2017, kedekatan mereka sangat terlihat,” tambah dia.
“Bahkan dalam beberapa forum Jusuf Kalla ini menyinggung para pendukung Ahok yang masih kecewa dengan apa yang terjadi pada 2017,” jelasnya.
Menurut dia, ini adalah salah satu taktik Jusuf Kalla jelang pilpres 2024 dan jika ia masih berpihak ke Anies Baswedan.
Baca Juga: Manuver Safari Bareng NasDem Bikin Oposisinya Kelonjotan, Reaksi Anies Baswedan: Terima Kasih!
“Mereka ini adalah aktor-aktor yang handal, mereka adalah aktor-aktor yang memakai topeng agama untuk nafsu kekuasaan polarisasi dan kegaduhan berbasis politik identitas justru dimanfaatkan oleh sosok-sosok seperti Anies untuk meraup sebanyak-banyaknya suara,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement