Masalah Laut China Selatan Bikin Gerah, Presiden Filipina Titip Pesan Ini ke China
Marcos menyarankan bahwa China perlu mengubah tindakannya untuk mencegah konflik di masa depan.
"Saya pikir tindakan yang diperlukan benar-benar dari pihak China karena kami tidak mengirim kapal penjaga pantai ke perairan yang kami anggap sebagai perairan mereka atau perairan internasional. Mereka tinggal di perairan Filipina," ujar Marcos.
Baca Juga: Sangar, Jepang Ajak Malaysia Latihan Keamanan Laut China Selatan
“Apa yang mereka lakukan adalah membayangi perahu nelayan kami,” katanya. Filipina, lanjutnya, akan terus menggunakan haknya untuk mengajukan protes diplomatik terhadap China meskipun dia mengusulkan pembicaraan tingkat tinggi yang bertujuan untuk segera mengatasi konflik di masa depan di laut.
China dan Filipina, bersama dengan Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan mengalami kebuntuan yang semakin menegangkan atas klaim mereka yang tumpang tindih di jalur air yang sibuk dan kaya sumber daya. Laut China Selatan juga kerap dianggap sebagai titik api Asia yang potensial.
Terlepas dari pembicaraan soal Laut China Selatan, konflik terus berlanjut, termasuk insiden baru-baru ini yang dilaporkan oleh nelayan Filipina yang menuduh penjaga pantai China mengusir mereka dari Second Thomas Shoal yang diduduki Filipina. Wilayah air itu juga diklaim oleh Beijing.
Kapal penjaga pantai China dikatakan membayangi kapal mereka saat meninggalkan daerah yang disengketakan pada 9 Januari.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah Marcos melakukan kunjungan ke China dan bertemu dengan Xi. Penjaga pantai Filipina mengatakan pihaknya mengerahkan lebih banyak kapal patroli untuk melindungi para nelayan Filipina setelah insiden tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement