Sabet Gelar Doktor dari UNPAD, Ketua Fraksi PKB DPR RI Soroti Krisis Saat Pandemi Covid-19
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, berhasil meraih gelar Doktor dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) di bidang Ilmu Administrasi Publik, dengan disertisasi berjudul "Efektivitas Pengelolaan APBN dengan Menggunakan Automatic Stabilization dalam Menghadapi Krisis".
Dalam acara sidang promosi doktor tersebut, turut hadir jajaran pejabat, antara lain Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, dan para anggota DPR RI.
Beberapa kalangan eksekutif juga nampak hadir, di antaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan beberapa anggota BPK RI.
Sementara dari Lembaga Yudikatif hadir Ketua Komisi Yudisial, Pejabat Mahkamah Agung, serta pejabat Kejaksaan Agung.
Cucun, dalam disertasi program Doktornya di UNPAD, menyoroti permasalahan krisis saat pandemi Covid-19. Ia menilai statistik dalam keuangan pasti akan berulang. Hal tersebut pernah dialami tahun 1980, krisis tahun 1997 yang berujung pada krisis politik tumbangnya rezim Orde Baru.
Baca Juga: Deklarasi Sekber PKB-Gerindra, Prabowo Menang Banyak?
Selain itu, pada krisis tahun 2008 yang tiba-tiba mata uang dolar Amerika Serikat naik karena kebangkrutan Lehman Brader.
"Krisis kemarin itu krisis kesehatan. Ini peting dikaji diteliti bagaimana para pengambil kebijakan bisa tepat cepat ambil keputusan. Nah, saya komparasi dari krisis tahun 80-an, 97, 2008, dan 2020 krisis Covid-19, ya perlu acungkan jempol buat negara kita," kata Cucun kepada wartawan di kampus Unpad, Kota Bandung, Rabu (25/1/2023).
"Kita mengetahui bagaimana kondisi terakhir. Kita pernah disuguhkan suatu peristiwa yang extraordinary ketika kasus Covid," sambungnya.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia paling tepat dan cepat dalam mengambil keputusan, meskipun sedikit terjadi perdebatan.
Kondisi tersebut, kata Cucun, penting diteliti dan kaji, bahkan ada satu masukan kepada lembaga DPR untuk merevisi Undang-Undang tentang keuangan negara.
"Saya teliti bagaimana kebijakan krisis inilah yang akan mengganggu terhadap satu kondisi politik. Bagaimana menata, DPR juga sebagai pengambil kebijakan karena keputusan negara bukan hanya eksekutif tapi harus dibahas dengan DPR," ungkapnya.
Baca Juga: Perangi Stunting, Sri Mulyani Siap Gelontorkan Rp259 Miliar Tahun Ini
Sementara itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengapresiasi hasil disertasi program doktor yang dicapai oleh Cucun. Ia menilai karya ilmiah itu akan memberikan banyak manfaat, terutama bagi kebijakan fiskal.
"Selamat kepada Pak Cucun atas gelar Doktornya," kata Sri Mulyani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement