Bawa-Bawa Jokowi, Irma Suryani Chaniago Kesal Sampai Bilang: Menkes Kurang Cerdas
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago mendesak Kemenkes segera merespon cepat perintah Presiden Jokowi yang tidak berkenan melihat Kemenkes memberikan bantuan berupa biskuit untuk pencegahan kasus stunting anak.
Apalagi Jokowi sudah mengultimatum jika di tahun depan angka stunting harus sudah turun di bawah 14 persen.
"Tentunya kritik keras Jokowi kepada Kemenkes harusnya menjadi bahan evaluasi mereka. Sesungguhnya biskuit balita, anak sekolah dan ibu hamil cukup baik untuk penambah gizi, hanya saja biskuit produksi 2019 buruk kualitasnya," tambahnya.
Hal ini disampaikan Irma terkait dengan Presiden Jokowi mewanti-wanti Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak lagi memberikan bantuan berupa biskuit untuk pencegahan kasus stunting anak
Ia menekankan asupan makanan perlu melihat kandungan gizi, hingga sebaiknya mengonsumsi protein hewani dan mengultimatum Kemenkes agar di tahun 2024 angkat stunting bisa berada dibawah 14 persen.
Kemenkes, kata Irma pernah mengklaim terjadi penurunan angka stunting dari 24,4 persen menjadi 21,4 persen. Namun pada kenyataan saat dicek dilapangan hal itu berbeda dengan apa yang diliat Jokowi.
"Terus terang kami (Komisi IX) sebagai mitra kerjanya heran dan merasa ajaib ketika Menkes bilang angka stunting turun 3% dan sekarang di posisi 21,6% ini survei dari mana? Wong pola konsumsi anak saja masih kasih bikusit bukan makan-makanan berprotein, memangnya Menkes ini kurang cerdas ya," tegas politikus Partai NasDem ini.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama, paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Efek stunting bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement