Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akar Masalah Bentrok di PT GNI Belum Jelas, PKS Tegas Minta Pemerintah Selesaikan dengan Seksama

Akar Masalah Bentrok di PT GNI Belum Jelas, PKS Tegas Minta Pemerintah Selesaikan dengan Seksama Mulyanto | Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Permintaan Presiden Jokowi kepada aparat kepolisian untuk mencari dan menangkap provokator bentrok di PT. Gunbuster Nickel Industry (PT. GNI) dinilai Anggota Komisi VII, Mulyanto, sebagai sikap menggampangkan persoalan. 

Menurutnya, Presiden jangan hanya sekedar mempersoalkan terjadinya bentrok berdarah tapi juga harus menyelesaikan akar masalahnya. Sebab diyakini Mulyanto bentrokan antarpekerja tidak akan terjadi bila manajemen PT. GNI memperhatikan masalah keamanan dan keselamatan kerja smelter. 

"Kita harus sungguh-sungguh merumuskan dan menyelesaikan akar masalah dari persoalan ini. Jangan mereduksi dan menutup mata pada persoalan yang lebih substansial dan mendasar. 

Baca Juga: Habib Kribo Sebut Anies Pelacur, Kader PKS Meradang Bukan Main

Untuk mengatasi masalah di PT. GNI pemerintah jangan hanya menindak pelaku bentrokan tapi harus juga mengusut kelalaian manajemen menjalankan K3 serta mengaudit secara komprehensif kondisi smelter yang ada," kata Mulyanto. 

Mulyanto menambahkan bentrokan antarkelompok pekerja akibat dari kondisi kerja yang tidak kondusif.

Mulanya terjadi kebakaran smelter yang menewaskan dua orang pekerja. Kemudian berlanjut menjadi bentrokan antara kelompok pekerja lokal dengan TKA yang menimbulkan tiga orang korban tewas.

Patut diduga kebakaran tersebut karena teknologi smelter yang digunakan PT GNI tersebut sudah usang dan menggunakan komponen bekas yang tidak ramah lingkungan. Sehingga berisiko tinggi bagi keamanan dan keselamatan pekerja dan lingkungan.

"Belum lagi permasalahan banyaknya TKA yang ditengarai adalah pekerja kasar serta berbagai masalah hubungan industrial," ujarnya. 

Baca Juga: Demokrat Ngotot AHY, Nasdem Dorong Khofifah, Tapi PKS Mau Aher, Partai Pendukung Anies Mulai Pecah?

Mulyanto minta Pemerintah mengaudit secara menyeluruh kondisi smelter nikel ini.  Bahkan tidak terbatas hanya smelter PT GNI tapi juga smelter-smelter lainnya. Hal ini perlu untuk memastikan agar kejadian ledakan smelter tersebut tidak terulang di masa-masa yang akan datang.

Mulyanto menilai sekarang adalah saat yang tepat bagi Pemerintah untuk melakukan evaluasi komprehensif program hilirisasi nikel ini.

"Kita tidak ingin program hilirisasi yang berbiaya tinggi ini hanya menghasilkan manfaat secara nasional yang terbatas, apalagi memunculkan instabilitas dan korban jiwa," tegas Mulyanto. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: