Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Wanti-wanti Dinasti Presiden Jokowi Bakal Jadi Dinasti Feodal

Rocky Gerung Wanti-wanti Dinasti Presiden Jokowi Bakal Jadi Dinasti Feodal Presiden Joko Widodo berpidato usai menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster kepada pelaku UMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022). Presiden Joko Widodo menyalurkan KUR klaster kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan plafon hingga Rp500 juta per pelaku usaha. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sesudah anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi Walikota Solo. Kemudian, menantunya Bobby Nasution menjadi Walikota Medan. Presiden Jokowi nampanya tengah mempersiapkan anak bungsunya, Kaesang Pangarep di dunia politik. 

Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung mengatakan memang tidak ada yang salah jika orang terjun ke dunia politik. Namun, hingga saat ini kata ‘dinasti’ memiliki makna negatif. 

“Tentu pengertian dinasti itu mengingatkan pada sistem kerajaan di masa lalu untuk yang orang memperoleh kekuasaan karena fatwa dari langit dan karena jenis darah yang sama warnanya yaitu darah biru,” dia seperti dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official yang dilansir Kamis (26/1/23).

Baca Juga: Hasil Survei Sebut Kepuasan Publik Atas Kinerja Presiden Jokowi Melonjak Naik, Kornas: Ini Survei Jujur!

Meski begitu, Rocky mewanti-wanti akan kemungkinan dinasti yang dibangun oleh Presiden Jokowi adalah dinasti feodal. 

“Pendidikan politik di dalam keluarga itu yang menyebabkan dinasti publik modern. Indonesia bukan sistem kerajaan, India juga bukan kerajaan, Amerika bukan kerajaan tetapi mereka tetap punya dinasti,” kata dia.

“Gibran dan Kaesang tentu belajar dari ayahnya itu, tetapi kalau Gibran dan Kaesang misalnya setuju dengan Presiden Threshold (PT) 20% karena ayahnya mungkin akan punya partai yang bisa menang menggunakan 20% maka itu dinasti yang feodal,” jelasnya.

Rocky berharap kedua anak orang nomor satu di Indonesia itu bisa menjadi pemimpin yang mendukung Presiden Threshold (PT) 0% agar semua orang bisa berpartisipasi dalam demokrasi dan tidak ada lagi istilah bagi-bagi kue dalam pemerintahan.

Baca Juga: LSI Rilis Hasil Survei Soal Kinerja Presiden Jokowi, Kepuasan Masyarakat Melonjak Hingga 76,2 Persen

“Dan ketidakwajaran itu terjadi kalau anak dari si politisi itu nebeng pada kekuasaan ibunya atau bapaknya sementara ibunya dan bapaknya juga protektif terhadap dia,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: