Uni Eropa ingin menjadikan kemitraan keamanan sebagai salah satu program prioritas kerja sama dengan ASEAN pada 2023. Hal ini juga karena tahun depan yang bertepatan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN.
Menurut Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans, tantangan geopolitik yang berkembang, baik di tingkat global seperti invasi Rusia ke Ukraina, hingga ketegangan di Laut China Selatan yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara, membuat Uni Eropa ingin terlibat.
Baca Juga: Asean Dukung Prioritas Ekonomi Indonesia
“Invasi Rusia ke Ukraina secara global dan kudeta militer di Myanmar di regional telah meningkatkan ancaman eksistensial,” jelasnya, saat berdialog dengan sejumlah jurnalis di Jakarta, Selasa (24/1).
Dia menambahkan, Uni Eropa berkomitmen mengamankan, membebaskan, dan membuka rute pasokan maritim di Laut Cina Selatan, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
“Kami mendukung proses yang dipimpin ASEAN menuju Code of Conduct yang efektif dan mengikat secara hukum untuk Laut Cina Selatan, yang tidak boleh merugikan kepentingan pihak ketiga,” lanjutnya.
Laut China Selatan merupakan wilayah strategis yang berbatasan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China. Di beberapa bagian, terjadi tumpang tindih yurisdiksi antara claimant states seperti Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China, yang menjadikan potensi konflik di wilayah ini cukup tinggi.
Driesman menyebut, keterlibatan Uni Eropa itu bisa di bidang keamanan maritim, dunia maya, dan pencegahan konflik, sebagai mitra aktif dalam proses Forum Regional ASEAN. Meliputi calon pengamat untuk dua kelompok kerja ahli ‘ASEAN Defense Ministers’ Plus (ADMM+) dan untuk ADMM+.
“Uni Eropa juga ingin mensinergikan kerangka kerja di Indo-Pasifik dengan ASEAN,” sambungnya, seraya menegaskan komitmen organisasi regional dengan 27 negara anggota itu.
Dalam keketuaannya kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. “Kami sangat senang bisa mendukung Indonesia sebagai Ketua ASEAN,” ujar Dubes Driesmans.
Selain prioritas keamanan dan sinergi pandangan Indo-Pasifik dengan ASEAN, Uni Eropa juga ingin meningkatkan konektivitas, investasi, perdagangan, Comprehensive Air Transport Agreement (CATA) atau perjanjian penerbangan regional-to-region pertama yang disepakati tahun lalu.
Uni Eropa juga menunjukkan minatnya untuk mengembangkan agenda bersama yang hijau dan berkelanjutan dengan ASEAN.
Sebagaimana diketahui, Uni Eropa adalah mitra dagang ASEAN ketiga terbesar setelah China dan Amerika Serikat. Total perdagangan ASEAN-Uni Eropa tahun lalu mencapai 268,9 miliar dolar AS.
Menurut keterangan Sekretariat ASEAN di Jakarta, kemitraan ASEAN-EU sangat penting. Tidak hanya untuk kesejahteraan kedua kawasan, namun juga untuk menghadapi berbagai tantangan global.*
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement