Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Murka, Rusia Bilang Jerman Pengkhianat yang Lupa Masa Lalunya

Murka, Rusia Bilang Jerman Pengkhianat yang Lupa Masa Lalunya Kredit Foto: Reuters/David Mdzinarashvili
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia pada Rabu (25/1/2023) meluapkan kemarahannya terhadap keputusan Jerman yang menyetujui pengiriman tank Leopard 2 ke Ukraina. Berlin mengabaikan "tanggung jawab historisnya kepada Rusia" yang timbul dari kejahatan Nazi dalam Perang Dunia II.

Dilansir Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa langkah itu adalah konfirmasi keterlibatan Jerman dalam "perang yang direncanakan sebelumnya" melawan Rusia.

Baca Juga: Jerman Kirim Tank Leopard, Rusia Ungkit-ungkit Nazi: Mau Mengulang Sejarah?

Kedutaan Rusia di Berlin mengatakan keputusan itu, yang membuka jalan bagi anggota NATO lainnya juga untuk mengirim tank buatan Jerman, akan meningkatkan konflik 11 bulan di Ukraina, yang semakin dilontarkan Moskow sebagai pertarungan berbahaya antara Rusia dan AS. aliansi yang dipimpin.

"Keputusan yang sangat berbahaya ini membawa konflik ke tingkat konfrontasi baru," kata Duta Besar Sergei Nechayev. Dia menambahkan itu akan menyebabkan "kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada hubungan Rusia-Jerman yang sudah menyedihkan".

Tidak ada reaksi langsung dari Presiden Vladimir Putin, yang tak lama setelah pengumuman tersebut mengambil bagian dalam pertemuan televisi yang panjang dengan para mahasiswa tetapi hanya merujuk secara singkat pada situasi keamanan "rumit" yang dihadapi Rusia.

Kiev dan sekutu Baratnya mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina, yang diluncurkan pada 24 Februari tahun lalu, merupakan perang agresi tanpa alasan yang bertujuan untuk merebut wilayah. Moskow mengatakan Barat menggunakan Ukraina untuk melemahkan keamanan Rusia sendiri.

Tanggung jawab sejarah

Keputusan Jerman tentang tank mengikuti penderitaan selama berminggu-minggu oleh pemerintah Kanselir Olaf Scholz, didorong oleh kekhawatiran tentang meningkatnya perang dan memprovokasi Rusia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: