- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Kebutuhan Minyak Nasional Masih Didominasi Impor, Begini Sikap Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut bahwa tujuan utama perseroan dalam jangka pendek adalah memenuhi ketahanan energi.
Jika dilihat dari komposisi, kebutuhan minyak dalam negeri didominasi atas produksi luar negeri atau impor dan hanya sebagian yang disuplai oleh produksi dalam negeri.
"Lihat sekarang 1/3 dari permintaan minyak kita masih impor," ujar Nicke dalam acara Saratoga Investment Summit 2023, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Pertamina Lakukan Ini Demi Capai Daulat Energi
Melihat kondisi tersebut, Nicke menyebut hal yang pertama dilakukan oleh perseroan adalah berusaha mengamankan semua pasokan energi yang berasal dari dalam negeri.
Dengan begitu, Portofolio Pertamina hingga tahun 2030 masih didominasi dengan belanja modal untuk dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
"Jadi, dengan begitu dalam portofolio kami hingga tahun 2030, kami masih menempatkan portofolio hulu menjadi alokasi Capex terbesar sekitar 50 persen karena Indonesia harus meningkatkan pasokan minyak dan gas dan produksi hulu dari 700.000 barel per hari menjadi 1.000.000 barel per hari," ujarnya.
Meski begitu, perusahaan juga dihadapkan dengan program Dekabonisasi di tengah upaya meningkatkan produksi minyak dan gas.
Selain itu, Nicke menyebut bahwa perusahaan memiliki beberapa inisiatif yang terbuka untuk kemitraan publik swasta.
"Kita harus membangun jembatan dari energi fosil ke energi terbarukan, kita semua tahu bahwa sebagian besar energi terbarukan. Jadi, kita harus membangun dan memperkuat keandalan energi dengan panas bumi atau gas," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement