Menparekraf Sandiaga menjelaskan, KolaborAksi merupakan program yang rutin dilakukan kementeriannya untuk dapat menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah. Melakukan sinergi program antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam KolaborAksi kali ini hadir enam kepala daerah, yakni dari Kabupaten Aceh Barat, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Biak Numfor, dan Kabupaten Berau. Dalam kesempatan itu, para kepala daerah menyampaikan potensi serta rencana program yang akan dijalankan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah masing-masing.
Baca Juga: Dukung Akselerasi Industri Pariwisata Indonesia, Telkomsel Kawal Imlek dan Cap Go Meh 2023 di Kalbar
"Ini merupakan kolaborasi pertama di tahun 2023. Setiap bulan kami selalu mendorong langkah kolaborasi ini karena kita bisa belajar dari beberapa daerah tentang pengembangan dan potensi dan bisa saling melengkapi," kata Sandiaga.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, dalam pengembangan infrastruktur dengan unsur 3A (Aksesibilitas, Atraksi, dan Amenitas), pemerintah daerah dapat memaksimalkan salah satu instrumen fiskal, yakni Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.
Vinsen meminta agar pemerintah daerah dapat menyiapkan berbagai persyaratan yang dibutuhkan. "Apalagi daerah yang sudah masuk dalam lokpri (lokasi prioritas). Sayang kan kalau sudah masuk lokpri, tapi tidak dimaksimalkan karena yang antre ini hampir 200 kabupaten/kota di tahun 2023," kata Vinsen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement