Swiss Enggak Netral Lagi? Presidennya Justru Kuak Informasi Soal Pengiriman Senjata
Swiss seharusnya tidak mengizinkan negara lain untuk mengekspor kembali persenjataan buatan dalam negerinya ke Ukraina.
Presiden Alain Berset mengatakan pada Rabu (26/1/2023) bahwa kebijakan netralitasnya yang sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Banyak Banget Permintaan Ukraina ke Barat, Zelensky Mau Semua Dikabulin
Awal pekan ini, komite parlemen Swiss mendukung mosi untuk menghilangkan penghalang legislatif untuk mengekspor kembali senjata yang diproduksi di negara itu ke Kiev.
Berbicara kepada saluran TV RTS, Berset, yang menjabat sebagai presiden bergilir selama satu tahun di Konfederasi, berpendapat bahwa “masalah netralitas sangat penting bagi negara kita”.
Sambil mencatat bahwa prinsip ini “benar-benar sesuai” dengan pengenaan sanksi terhadap Rusia, dia mendesak kehati-hatian dalam hal ekspor atau ekspor ulang senjata untuk digunakan dalam konflik Ukraina.
“Ini bukan waktunya untuk mengubah aturan ekspor ulang senjata,” katanya, seraya menambahkan bahwa hal yang sama berlaku untuk mengubah definisi netralitas.
“Sebaliknya, inilah saatnya untuk mengingat kembali prinsip dasar kami dan menemukan jalan yang benar bagi negara dalam situasi ini,” katanya, mengacu pada seruan beberapa negara Barat untuk menyetujui ekspor ulang senjata buatan Swiss ke Ukraina.
Swiss memiliki “peran yang berbeda dari negara lain,” lanjut presiden, mengklaim bahwa kredibilitas negara berasal dari tempat lahirnya Konvensi Jenewa dan pendukung utama hukum humaniter.
Dia bersikeras bahwa menyimpang dari peran ini demi ekspor senjata tidak akan mempengaruhi situasi di lapangan di Ukraina, mengingat banyak senjata sudah dikirim ke sana oleh negara lain.
Prinsip netralitas telah menjadi landasan kebijakan luar negeri Swiss selama beberapa abad, dan berarti Bern tidak dapat terlibat dalam konflik asing atau mendukung pihak mana pun secara militer.
Dalam beberapa bulan terakhir, negara Alpen telah menolak permintaan Jerman, Denmark, dan Spanyol untuk mengekspor kembali persenjataan buatan Swiss. Namun, itu telah bergabung dengan sanksi UE terhadap Rusia.
Hal ini memicu kemarahan Moskow, dengan Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim di musim panas bahwa Swiss “telah kehilangan kenetralannya”, membuatnya tidak layak untuk bertindak sebagai mediator yang mewakili kepentingan diplomatik Ukraina di Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement