Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Tutup Operasi, AUKUS Makin Ketar-ketir dengan Kapal Selamnya karena...

Amerika Tutup Operasi, AUKUS Makin Ketar-ketir dengan Kapal Selamnya karena... Kredit Foto: Sindonews

Pada Agustus tahun lalu, seorang perwira senior Angkatan Laut AS juga mengatakan bahwa membangun kapal selam tambahan dapat menimbulkan beban yang tidak berkelanjutan di galangan kapal AS.

Dan dalam beberapa hari terakhir sebuah laporan dari pengawas Kongres juga menyoroti masalah dengan program kapal selam kelas Columbia Angkatan Laut di masa depan, menemukan bahwa program itu "tidak memiliki wawasan jadwal yang penting" di tengah tantangan konstruksi.

Baca Juga: Putin Bilang 4 Kapal Selam Bertenaga Nuklir Bakal Dibangun di Bawah Program Senjata Rusia

Perkembangan terakhir terjadi ketika Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Pertahanan Richard Marles bersiap untuk bertemu dengan rekan-rekan Inggris mereka di Inggris untuk pembicaraan tahunan yang kemungkinan akan sangat berfokus pada pakta AUKUS dan pengumuman kapal selam nuklir yang akan datang.

Setelah itu Marles akan menuju ke AS untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk diskusi tingkat tinggi menjelang pengumuman bersama bulan Maret.

Mantan Senator dan kapal selam Rex Patrick mengatakan kepada ABC bahwa keputusan Angkatan Laut AS untuk menangguhkan operasi di dok kering Pantai Barat menyoroti ketegangan yang dihadapi sistem AS dan risiko besar yang melekat dalam dorongan ambisius Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.

“Angkatan Laut AS tidak merahasiakan fakta bahwa kapasitas pembuatan kapal selamnya tidak memenuhi permintaan Angkatan Laut AS. Berita ini hanya memperburuk keadaan,” katanya.

"Tidak peduli seberapa banyak anggota Kongres AS dan anggota parlemen Australia berbicara, kata-kata mereka tidak akan mengubah risiko yang meningkat yang sedang dibangun di galangan konstruksi kapal selam AS dan Australia," terangnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: