Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliarder AS Ikut 'Serang' Orang Terkaya Asia, Bawa-Bawa Bank yang Terlibat!

Miliarder AS Ikut 'Serang' Orang Terkaya Asia, Bawa-Bawa Bank yang Terlibat! Kredit Foto: PAUL BRUINOOGE/PATRICK MCMULLAN VIA GETTY IMAGES
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Bill Ackman telah memperingatkan bahwa bank-bank yang terlibat dalam penjualan saham Grup Adani memiliki eksposur kewajiban yang terlalu banyak dan harus melakukan uji tuntas secara menyeluruh.

Dalam tweet hari Minggu, Ackman menulis: "Saya tidak melihat bagaimana para bankir untuk penawaran ekuitas @AdaniOnline dapat menutupnya tanpa melakukan uji tuntas pada masalah yang diidentifikasi dalam laporan @HindenburgRes."

"Terlalu banyak eksposur liabilitas bagi bank," tambahnya.

Baca Juga: Terhempas dari Daftar 10 Besar Orang Terkaya Dunia, Kekayaan Gautam Adani Merosot Rp541 Triliun!

Melansir Yahoo Finance di Jakarta, Selasa (31/1/23) Grup Adani baru-baru ini tergelincir ke dalam kekacauan menyusul laporan pedas oleh penjual pendek Hindenburg Research yang menuduh konglomerat energi-infrastruktur India ini melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi.

Mereka bahkan menuduh orang terkaya di Asia, Gautam Adani, melakukan penipuan terbesar dalam sejarah perusahaan

Ini terjadi pada saat yang sangat tidak menguntungkan bagi Adani Group mengingat penjualan saham sekunder Adani Enterprises, bisnis andalan kerajaan bisnis Adani, sedang berlangsung. Penjualan tersebut berencana untuk mengumpulkan hingga 200 miliar rupee India atau USD2,5 miliar (Rp37,4 triliun).

Tweet Ackman mengutip sebuah laporan yang mengatakan penjualan tetap di atas meja dengan para bankir pada kesepakatan yang mempertimbangkan untuk memperpanjang penjualan atau memotong harga penerbitan.

CEO Pershing Square Capital Management sebelumnya telah menyuarakan dukungan untuk laporan Hindenburg dengan mengatakan bahwa dia menganggapnya sangat kredibel dan diteliti dengan baik. Ackman juga membandingkan Adani Group dengan Herbalife yang merupakan sebuah skema piramida.

Sementara itu, Adani mengecam laporan itu. Mereka juga mengeluarkan bantahan setebal 413 halaman terhadap Hindenburg, mengatakan laporan itu tidak lain adalah kebohongan. Perusahaan mengatakan bahkan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan tindakan hukum terhadap Hindenburg atas tuduhan tersebut.

Saat pertarungan publik antara Grup Adani dan Hindenburg meningkat, kekayaan Adani juga merosot hingga USD28 miliar (Rp419 triliun) pada bulan pertama tahun 2023. Itu membuatnya terlempar dari posisi 10 besar di Indeks Miliarder Bloomberg. Namun, ia masih menyandang predikat sebagai orang terkaya di Asia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: