Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk Minta Pengembangan AI Dihentikan, Miliarder Ini Beri Peringatan Mengerikan!

Elon Musk Minta Pengembangan AI Dihentikan, Miliarder Ini Beri Peringatan Mengerikan! Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder AS Bill Ackman memperingatkan bahwa desakan oleh Elon Musk, Steve Wozniak, dan pakar teknologi kecerdasan buatan lainnya untuk menghentikan pengembangan sistem AI selama enam bulan memberi waktu kepada orang jahat untuk mengejar ketertinggalan.

Pendiri Pershing Square Capital Management ini membuat pernyataan tersebut setelah lebih dari 1.000 orang menandatangani surat yang menyatakan bahwa protokol keselamatan perlu dikembangkan oleh pengawas independen untuk memandu masa depan sistem AI.

“Mematikan pengembangan AI selama enam bulan memberi orang jahat waktu enam bulan lagi untuk mengejar ketinggalan. Musuh kita sedang bekerja keras untuk mengembangkan @OpenAI mereka sendiri,” kicau Ackman mengutip New York Post di Jakarta, Senin (3/4/23).

Baca Juga: Miliarder AS Bill Ackman Wanti-Wanti Dampak Lebih Besar dari Keruntuhan SVB: Lebih Banyak Bank Akan Gagal

“Merupakan kesalahan untuk menunda Proyek Manhattan dan membiarkan Nazi mengejar ketinggalan,” tambahnya. "Kurasa kita tidak punya pilihan."

Surat itu meminta pengembang AI untuk segera menghentikan pelatihan sistem AI yang lebih kuat dari GPT-4 setidaknya selama 6 bulan.

GPT-4 adalah model pembelajaran mendalam terbaru dari OpenAI yang disebutkan dapat menunjukkan kinerja tingkat manusia pada berbagai tolok ukur profesional dan akademik.

Surat tersebut memperingatkan bahwa pada tahap ini, tidak ada yang dapat memahami, memprediksi, atau mengontrol dengan andal alat baru yang canggih yang dikembangkan di laboratorium AI.

Pakar teknologi yang bertanda tangan di bawah ini mengutip risiko propaganda dan kebohongan yang disebarkan melalui artikel buatan AI yang terlihat nyata, dan bahkan kemungkinan bahwa program Ai dapat mengungguli pekerja dan membuat pekerjaan menjadi usang.

Sekitar 300 juta pekerjaan penuh waktu dapat dipengaruhi oleh AI dan kemampuannya untuk mereplikasi tugas dasar di tempat kerja, menurut laporan baru yang ditulis oleh ekonom Goldman Sachs. Mereka juga memperkirakan bahwa 7% tenaga kerja AS saat ini juga dapat digantikan oleh AI.

Contoh industri yang menghadapi risiko penggantian terbesar termasuk dukungan kantor dan administrasi, hukum, arsitektur dan teknik, layanan bisnis dan keuangan, dan penjualan, menurut penelitian tersebut.

“Laboratorium AI dan pakar independen harus menggunakan jeda ini untuk bersama-sama mengembangkan dan mengimplementasikan seperangkat protokol keselamatan bersama untuk desain dan pengembangan AI tingkat lanjut yang diaudit secara ketat dan diawasi oleh pakar luar yang independen,” bunyi surat tersebut.

“Secara paralel, pengembang AI harus bekerja dengan pembuat kebijakan untuk secara dramatis mempercepat pengembangan sistem tata kelola AI yang kuat.”

Adapun sosok yang absen dari penandatangan surat itu adalah Sam Altman, CEO OpenAI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: