Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketiban Durian Runtuh, Permintaan Ukraina Langsung Diamini Prancis dan Australia

Ketiban Durian Runtuh, Permintaan Ukraina Langsung Diamini Prancis dan Australia Kredit Foto: Reuters/Oleksandr Ratushniak
Warta Ekonomi, Paris -

Ukraina akan menerima peluru artileri 155 milimeter. Hal ini diungkap Prancis dan Australia pada Senin (30/1/2023) setelah sepakat bersama-sama memproduksi dan mengirimkan beberapa ribu unit untuk memenuhi permintaan Kiev.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan Konsultasi Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Australia dan Prancis di Paris, kedua negara menyampaikan komitmen bersama mereka soal bantuan keamanan untuk Ukraina di tengah perang dengan Rusia.

Baca Juga: Keras, Presiden Prancis Minta Benjamin Netanyahu Tahan Diri, Kalau Tidak...

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna dan sejawatnya dari Australia Penny Wong dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu dan rekan sejawatnya dari Australia Richard Marles menegaskan kembali sikap tegas mereka untuk terus mendukung Ukraina.

“Para menteri mengumumkan niat mereka untuk memberikan dukungan kepada Ukraina termasuk melalui pasokan bersama amunisi 155 milimeter. Inisiatif ini memanfaatkan saling melengkapi dari industri pertahanan masing-masing dan memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina akan amunisi 155 milimeter,” kata pernyataan itu.

Kedua negara juga menyepakati komitmen untuk memulihkan "hubungan bilateral yang dinamis" yang dibangun atas dasar kepercayaan dan kepentingan bersama sejalan dengan prioritas yang disepakati oleh otoritas kedua negara pada tahun lalu.

Pada 1 Juli 2022, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris dalam upaya mereka untuk memperbaiki hubungan kedua negara setelah ketegangan atas kesepakatan kapal selam yang dibatalkan tahun lalu.

Australia pada 2021 membatalkan kontrak bernilai miliaran dolar dengan sebuah perusahaan Prancis untuk membuat 12 kapal selam bertenaga diesel yang mendukung AUKUS, pakta pertahanan baru bersama Amerika Serikat dan Inggris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: