Keras, Presiden Prancis Minta Benjamin Netanyahu Tahan Diri, Kalau Tidak...
Presiden Prancis Emmanuel Macron menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (29/1/2023). Dia meminta Netanyahu menahan diri agar serangkaian serangan yang terjadi di wilayah Palestina tidak berlanjut.
“(Macron) mengingatkan kembali perlunya semua orang untuk menghindari langkah-langkah yang mungkin memicu spiral kekerasan,” kata Istana Kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.
Baca Juga: Innalillahi... Aksi Bengis Tentara Israel Bunuh 9 Warga Palestina Makin Keterlaluan
Dalam percakapannya dengan Netanyahu, Macron pun menegaskan kesiapannya untuk berkontribusi dalam menghidupkan kembali dialog antara Israel dan Palestina.
Kepada Netanyahu, Macron juga menyampaikan kecamannya atas penembakan yang dilakukan seorang warga Palestina di luar sebuah sinagoge di Yerusalem Timur dan menelan sedikitnya tujuh korban jiwa. Peristiwa itu telah dianggap serangan paling mematikan terhadap warga Yahudi Israel di Yerusalem sejak 2008.
Menyusul aksi penembakan di luar sinagoge yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) pekan lalu tersebut, Netanyahu telah menggulirkan wacana untuk mempermudah warga Israel membawa senjata api.
“Kami telah melihat, berkali-kali, bahwa warga sipil yang heroik, bersenjata, dan terlatih menyelamatkan nyawa,” kata Netanyahu pada Ahad lalu.
Setelah serangan terhadap sinagoge, ditambah adanya aksi penembakan lain oleh seorang remaja Palestina di Yerusalem yang menyebabkan dua orang terluka pada Sabtu (28/1/2023), Israel memutuskan mengerahkan lebih banyak pasukan ke wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement