Pencipta Instagram Akhirnya Kembali Muncul Ciptakan Aplikasi Baru, Seperti Apa Bentuknya?
Lebih dari empat tahun setelah pendiri Instagram keluar dari perusahaan, mereka kembali dengan aplikasi baru. Kevin Systrom dan Mike Krieger baru-baru ibi mengumumkan peluncuran Artifact, sebuah aplikasi yang menjanjikan umpan berita yang dipersonalisasi yang didukung oleh kecerdasan buatan.
Dalam sebuah posting Instagram, Krieger mengatakan dia dan Systrom telah bekerja dengan tim berbakat selama lebih dari setahun untuk meluncurkan layanan tersebut.
“Kami secara bertahap membiarkan orang masuk saat kami meningkatkan,” tulis Krieger yang dikutip dari CNN International di Jakarta, Rabu (1/2/23). Daftar tunggu untuk bergabung dibuka untuk umum Selasa kemarin.
Baca Juga: Elon Musk: Instagram Membuat Orang Depresi dan Twitter Membuat Orang Marah, Mana yang Lebih Baik?
Tidak seperti Instagram, aplikasi ini lebih fokus pada artikel daripada foto. Artifact akan merekomendasikan konten berdasarkan minat dan memungkinkan untuk berdiskusi dengan teman, menurut Platformer, yang pertama kali melaporkan peluncuran tersebut. Umpan utama akan menampilkan artikel populer dari organisasi media besar hingga blogger yang lebih kecil, dan umpan pengguna akan tumbuh lebih personal berdasarkan apa yang mereka klik.
Peluncuran ini datang pada saat aktivitas baru di dunia media sosial. Setelah pergolakan dan ketidakpastian di Twitter di bawah pemilik baru Elon Musk, sejumlah layanan baru menemukan daya tarik yang membantu pengguna mendapatkan berita dan pembaruan pribadi dalam umpan.
Sementara itu, peningkatan pesat TikTok terus mendorong banyak aplikasi, termasuk Instagram, untuk meniru fitur-fiturnya.
Platformer mendeskripsikan Artifact sebagai "TikTok untuk teks" dan bahkan mungkin serangan mendadak di Twitter.
Setelah meluncurkan Instagram bersama pada tahun 2010, Systrom dan Krieger menjual aplikasi tersebut ke Meta seharga USD1 miliar pada tahun 2012. Pasangan ini meninggalkan Instagram pada tahun 2018, menurut laporan pada saat itu menunjukkan bahwa kepergian tersebut disebabkan oleh ketegangan dengan CEO Mark Zuckerberg mengenai arah aplikasi dan keinginan untuk lebih memasukkannya ke dalam Facebook.
“Salah satu keunggulan utama Instagram adalah independensi dan keunikannya dari Facebook. Para pendiri menjaganya dengan ketat,” kata Debra Aho Williamson, analis utama di eMarketer, kepada CNN saat itu.
Systrom dan Krieger sejak itu menciptakan usaha yang berfokus pada aplikasi sosial masa depan, menurut Platformer. Artifact adalah produk pertama dari usaha itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement