Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gas Pol, Jokowi Pede Indonesia Bawa ASEAN Jadi Episentrum Pertumbuhan

Gas Pol, Jokowi Pede Indonesia Bawa ASEAN Jadi Episentrum Pertumbuhan Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia bertekad membawa ASEAN menjadi pusat atau episentrum pertumbuhan di kawasan.

"ASEAN harus terus menjadi kawasan yang damai dan juga ASEAN harus terus menjadi episentrum pertumbuhan," kata presiden yang akrab disapa Jokowi dalam wawancaranya dengan Reuters, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga: 'Indonesia Punya Pengalaman Soal Militer', Jokowi: Saya Kirim Jenderal ke Myanmar

Jokowi menyatakan hal tersebut sebagai pesan optimisme di tengah permasalah yang dihadapi ASEAN, khususnya Myanmar. 

Perhimpunan negara Asia Tenggara itu, lapor Reuters, seperti terpecah dalam menangani Myanmar karena beberapa anggota, seperti Thailand, berharap untuk terlibat dengannya melalui inisiatif seperti forum tidak resmi pada bulan Desember yang diboikot oleh setengah blok.

Anggota lain tampak semakin frustrasi dengan militer Myanmar dan ingin mempertahankan larangan pejabat tinggi mengambil bagian dalam forum ASEAN.

Jokowi menegaskan, mengelola keretakan atas Myanmar, dan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan yang disengketakan, akan menjadi salah satu tantangan utama bagi Indonesia dalam perannya sebagai ketua ASEAN.

Sebagai presiden Kelompok Dua Puluh (G20) tahun lalu, Indonesia memposisikan dirinya sebagai jembatan diplomatik pada krisis antara Rusia dan Ukraina dan berhasil, melawan rintangan, untuk mendapatkan deklarasi bersama melintasi batas pada pertemuan puncak para pemimpin di Bali pada November.

Sekarang Jokowi harus mencoba mengelola berbagai persaingan geopolitik sambil tetap fokus pada prioritas pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Situasinya tidak mudah," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: