Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tetiba Radar Bilang Bahaya! Taiwan Buru-buru Siapkan Jet Tempur, Angkatan Laut, dan Rudal

Tetiba Radar Bilang Bahaya! Taiwan Buru-buru Siapkan Jet Tempur, Angkatan Laut, dan Rudal Kredit Foto: Reuters/Ann Wang
Warta Ekonomi, Taipei -

Taiwan telah mengerahkan jet tempur, menyiagakan angkatan lautnya, dan mengaktifkan sistem rudal sebagai tanggapan atas operasi terdekat dari 34 pesawat militer China dan sembilan kapal perang yang merupakan bagian dari strategi Beijing untuk meresahkan dan mengintimidasi pulau itu.

Pengerahan China dalam skala besar dilakukan saat Beijing meningkatkan persiapan untuk potensi blokade atau serangan langsung terhadap Taiwan yang telah menimbulkan kekhawatiran besar di antara para pemimpin militer di Amerika Serikat, sekutu utama Taiwan.

Baca Juga: Taiwan Boleh Bangga, Presiden Baru Republik Ceko Ungkap Hal Menggembirakan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 20 pesawat China pada Selasa (31/1/2023) melintasi garis tengah di Selat Taiwan yang telah lama menjadi zona penyangga tidak resmi antara kedua pihak, yang terbagi di tengah perang saudara pada tahun 1949.

Associated Press melaporkan, China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri untuk direbut secara paksa, sementara sebagian besar orang Taiwan menentang untuk berada di bawah kendali Partai Komunis China yang otoriter.

"Angkatan bersenjata Taiwan memantau situasi ... untuk menanggapi kegiatan ini," kata Kementerian Pertahanan pada Rabu (1/2/2023).

China telah mengirim kapal perang, pengebom, jet tempur, dan pesawat pendukung ke wilayah udara dekat Taiwan hampir setiap hari, dengan harapan dapat melemahkan sumber daya pertahanan pulau yang terbatas dan melemahkan dukungan untuk Presiden pro-kemerdekaan Tsai Ing-wen.

Jet tempur China juga menghadapi pesawat militer dari AS dan negara-negara sekutu di wilayah udara internasional di laut China Selatan dan China Timur, dalam apa yang Beijing gambarkan sebagai manuver berbahaya dan mengancam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: