Tak Dalami Dukungan Buat Anies, Manuver Surya Paloh Dekati Airlangga Disorot Habis: NasDem Lebih Prioritaskan...
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyatakan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan Rabu Pon gagal menjadi momentum reshuffle kabinet.
Pertama, pertemuan Joko Widodo alias Jokowi dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu telah menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Baca Juga: Polemik Majuin Anies Setengah Hati, Elite NasDem Ungkap Manuver Demokrat: Cara Akademik...
Asumsinya, menteri dari Nasdem dipertahankan, lalu Nasdem bakal menjaga Jokowi sampai 2024. Kedua, Jokowi akan kehilangan partai politik yang bisa diajak kompromi, jika Nasdem dikeluarkan dari pemerintahan.
Meskipun Jokowi kader PDIP, ia lebih mudah membangun kesempatan dengan Nasdem dan Golkar.
"Pilihan mempertahankan Nasdem langkah Jokowi menjaga keseimbangan politik di sekelilingnya," tutur Arifki.
Golkar-Nasdem ibarat ibu dan anak. Sepertinya Surya Paloh sangat mengetahui ke mana harus bertemu jika ada teman koalisi yang tidak menerimanya. Surya yang memiliki romantisme sejarah yang kuat dengan Golkar.
Dengan situasi itu, tentu lebih mudah untuk memperoleh dukungan, apalagi keduanya sama-sama partai pendukung pemerintahan Jokowi. Pertemuan Paloh dengan Airlangga telah mengeliminasi isu deklarasi Partai Demokrat dan PKS untuk Anies Baswedan.
Surya Paloh lebih memilih bertemu dengan Golkar dari pada mentindaklanjuti dukungan Demokrat dan PKS.
"Langkah politik yang dipilih Nasdem terlihat lebih memprioritaskan posisi menterinya di pemerintahan dari pada Pilpres 2024," terangnya.
Baca Juga: Manuver NasDem Terus Disoroti, Muncul Lagi Prediksi Anies Baswedan Gagal Jadi Penerusnya Jokowi
Sebenarnya, apa pun situasi politik yang muncul setelah gagalnya reshuffle kabinet, Nasdem memperoleh dua keuntungan. Yaitu, Nasdem sukses mempertahankan menteri-menterinya dari dorongan reshuffle kabinet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement