Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Platform E-Commerce D2C Plugo Kini Hadir di Indonesia

Platform E-Commerce D2C Plugo Kini Hadir di Indonesia Person using laptop on lap. | Kredit Foto: Unsplash/Andrew Neel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Platform e-commerce all-in-one Plugo sebagai platform yang tersedia bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis online kini hadir di Indonesia untuk membantu pedagang tumbuh secara berkelanjutan.

Founder & CEO Plugo Kyungmin Bang menyampaikan bahwa momentum peluncuran Plugo sangatlah tepat mengingat tren bisnis yang bermigrasi dari pasar ke platform direct-to-consumer (D2C) seperti Plugo.

Dilansir dari Technode Global pada Jumat (3/2/2023), Bang memperkirakan bahwa pasar Indonesia akan mulai mengalami peralihan penjualan ke D2C, di mana banyak pengguna beta Plugo memutuskan untuk meninggalkan pasar dan memulai situs web toko online. Namun meski demikian, Bang menegaskan bahwa Plugo tidak berniat untuk bersaing di pasar.

Baca Juga: Transaksi E-Commerce Dominasi Pengaduan Konsumen Sepanjang 2022

"Marketplace adalah titik terbaik bagi bisnis yang memasuki industri ecommerce. Platform seperti Tokopedia dan Shopee memiliki bisnis pengguna yang luas dan kehadiran mereka telah diterima oleh khalayak luas, memungkinkan pelanggan untuk merasa akrab dan mempercayai mereka. Namun, pedagang yang ingin tumbuh secara berkelanjutan sebaiknya tidak hanya mengandalkan marketplace sebagai saluran penjualan," tutur Bang.

Melalui Plugo, pedagang dapat menjual di beberapa pasar dan platform perdagangan sosial dari dasbor terpusat dan menjalankan kampanye iklan di media sosial, hal ini karena Plugo memungkinkan penggunanya untuk memerpersonalisasi toko online mereka dengan templat situs web yang dipersonalisasi, pembayaran, integrasi kurir, omnichannel, SEO, dan alat pemasaran.

Sepenuhnya berbasis cloud dan di-hosting, Plugo juga memungkinkan penggunanya untuk mengakses dan mengelola bisnis mereka dari mana saja dan kapan saja. Hal ini tentu dapat memberikan pengguna kontrol yang lebih besar, identitas merek yang lebih kuat, fleksibilitas untuk menetapkan harga jual yang kompetitif, dan pertumbuhan bisnis yang lebih terukur.

Di tengah persaingan pasar yang ketat, branding menjadi salah satu hal yang penting bagi pedagang. Klaim Plugo sebagai platform yang paling cocok untuk membantu pelanggan didasari pada kemampuan yang tidak hanya memungkinkan transaksi pelanggan namun juga pada dukungan untuk membangun identitas merek.

"Klaim all-in-one yang kami buat bukannya tanpa pembenaran. Plugo memungkinkan bisnis untuk mengintegrasikan toko online mereka dengan berbagai platform perdagangan sosial dan pasar. Fitur ini yang kami sebut sebagai PlugoSync, memungkinkan pedagang untuk menjual di mana saja tanpa meninggalkan dasbor Plugo mereka," terang Bang.

Data dari Bank Indonesia melaporkan bahwa penyatuan e-commerce dengan social commerce telah meningkatkan transaksi ecommerce mencapai 19% pada tahun 2022 atau setara dengan Rp479,3 triliun, tumbuh 33,2% YoY dibandingkan pada tahun 2021. Saat ini, social commerce paling mendominasi di Indonesia ditempati oleh TikTok Shop diikuti WhatsApp Business, Facebook, dan Instagram Shop. Terkait ini Bang menyampaikan bahwa hal tersebut memmberikan peluang yang sangat besar bagi Plugo.

Dari dasbor Plugo, pedagang dapat mengintegrasikan TikTok Shop, Katalog Facebook, dan Instagram Shop sekaligus serta dapat menjalankan kampanye iklan langsung dari dasbor Plugo. Sejak didirikan pada tahun 2022 di Singapura, Plugo memiliki kantor di Jakarta, Indonesia dan Seoul, Korea Selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: