Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mendagri Turkiye ke Dubes Amerika: Jauhkan Tangan Kotor Anda dari Turkiye

Mendagri Turkiye ke Dubes Amerika: Jauhkan Tangan Kotor Anda dari Turkiye Kredit Foto: Reuters/Umit Bektas
Warta Ekonomi, Ankara -

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengeluarkan pernyataan marah pada hari Jumat kepada Duta Besar AS untuk Ankara Jeffry Flake, menuntut "jauhkan tangan kotor Turkiye Anda."

"Setiap duta besar AS yang tiba di Turkiye sedang terburu-buru untuk mencari tahu bagaimana kemungkinan terjadinya kudeta di Turkiye," kata Soylu, menurut surat kabar Haberturk.

Baca Juga: Selamatkan Diri dari Gaza dan Tinggal di Turki, Nahas Satu Keluarga Tewas Terkena Gempa

"Saya berbicara dengan duta besar AS dari sini. Saya tahu jurnalis yang Anda buat menulis artikel. Lepaskan tangan kotor Anda dari Turkiye. Saya sangat jelas," tegas Soylu ke Duta Besar AS Flake.

"Saya sangat tahu bagaimana Anda ingin membuat perselisihan di Turkiye. Singkirkan wajah menyeringai Anda dari Turkiye," kata Mendagri Turki menentang tuduhan Dubes AS, dilansir Middle East Monitor.

"Setiap duta besar AS bertanya pada diri mereka sendiri bagaimana mereka dapat membahayakan Turkiye. Itu telah menjadi salah satu kemalangan terbesar Turkiye selama bertahun-tahun. Mereka mengumpulkan duta besar lain dan mencoba memberi mereka nasihat. Mereka melakukan hal yang sama di Eropa seperti kedutaan AS menjalankan Eropa," kata Soylu dalam tanggapan atas peringatan Kedutaan Besar AS baru-baru ini kepada warganya di Turkiye terhadap bahaya serangan teroris di Istanbul.

Ini datang dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kedutaan negara-negara Barat. Beberapa negara mengeluarkan pernyataan terpisah tetapi mengandalkan peringatan langsung AS.

Pernyataan Kedutaan Besar AS dikeluarkan minggu lalu sehubungan dengan individu sayap kanan radikal yang membakar salinan Alquran di Eropa.

Setelah itu, banyak negara Barat mengumumkan bahwa mereka akan menutup konsulat mereka di Istanbul karena "alasan keamanan" dan untuk mengantisipasi "kemungkinan serangan balas dendam", termasuk Jerman, Belanda, dan Inggris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: