Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luna Maya Masuk Jajaran Investor Startup Pengelolaan Sampah Waste4Change

Luna Maya Masuk Jajaran Investor Startup Pengelolaan Sampah Waste4Change Kredit Foto: Waste4Change
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berawal dari menjadi klien dalam layanan Personal Waste Management Waste4Change, aktris dan pengusaha Luna Maya kini mewujudkan kontribusi lebih lanjutnya dalam upaya penyelematan lingkungan dengan menjadi investor di startup penyedia jasa dan layanan pengelolaan sampah berbasis di Indonesia, Waste4Change.

"Dimulai dari kegelisahan saya terhadap sistem pengelolaan sampah yang berjalan saat ini, di mana kondisinya bisa dibilang kurang optimal. Sampah masih banyak dibuang dengan tidak tepat, bocor ke lingkungan bahkan bisa ikut mengkontaminasi rantai makanan yang kita konsumsi. Padahal, isu permasalahan sampah adalah urusan bersama, termasuk kita sebagai masyarakat biasa," tutur Luna Maya seperti dikutip dalam siaran pers pada Kamis (9/2/2023).

Ia menambahkan, "karena saya ingin tumbuh dan tua di tempat yang nyaman, maka dari itu saya ingin bisa ikut mendukung terciptanya ekosistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan sehat di Indonesia. Sebagai salah satu pelanggan layanan Waste4Change terdahulu, keterlibatan saya di Waste4Change diharapkan dapat mendorong terwujudnya sistem yang lebih baik, tidak hanya untuk kami semua tetapi juga bagi alam Indonesia."

Baca Juga: Startup Tenaga Kerja India BetterPlace Segera Ekspansi ke Indonesia

Baik Waste4Change maupun Luna Maya (melalui brand NAMA Beauty) keduanya merupakan bagian dari portofolio East Ventures yang telah mendapatkan suntikan dana dari perusahaan modal ventura tersebut. Sebelumnya, Waste4Change telah menyelesaikan pendanaan Seri A senilau US$5 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama dan telah menargetkan peningkatan pengelolaan sampah secara signifikan menjadi 2.000 ton per hari.

Di antara banyak negara di ASEAN, Indonesia merupakan negara yang menghasilkan sampah terbesar mencapai 64 juta ton pertahunnya. Dengan jumlah sampah yang melimpah, pengelolaan sampah pun menghadapi tantangan yang besar apalagi dengan kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pengelolaan sampah. Dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tingkat daur ulang di Indonesia hingga tahun 2021 baru mencapai sekitar 11-12% saja.

"Waste4Change punya mimpi yang besar untuk bisa membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Ini bukan masalah yang mudah dan perlu bantuan serta dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. Bergabungnya Luna Maya sebagai salah satu bagian dari Waste4Change saat ini adalah hal yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa upaya yang sudah kita lakukan adalah tepat, menunjukkan juga bahwa kerasahan kita terhadap kondisi persampahan di Indonesia masih kurang baik memang benar adanya," ujar Founder & CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano.

Bergabungnya Luna Maya ke dalam bagian dari Waste4Change direncanakan akan mendorong pertumbuhan layanan Waste4Change di beberapa sektor, seperti kerjasama dengan berbagai developer baik dari perumahan, properti, dan kawasan komersial, serta pengelolaan pariwisata. Waste4Change juga berencana untuk mendorong dan mengaktifkan kembali layanan B2C sehingga tidak hanya melayani perusahaan dan bisnis namun juga dapat melibatkan peran dari masyarakat secara individual.

"Di balik kerja sama ini, bergabungnya Luna Maya bisa menjadi contoh yang besar dan luas kepada masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah dan terwujudnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kami sangat terbuka menyambut Luna Maya masuk dalam tim besar kami. Semoga hubungan dan diskusi-diskusi kami ke depannya dapat mencapai hal-hal baik bagi persampahan di Indonesia," pungkas Mohamad.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: