Spanyol mengirim rumah sakit lapangan ke Turkiye pada Kamis (9/2/2023) untuk mendukung para korban gempa bumi yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras.
Sedikitnya 17.674 orang tewas dan 72.879 lainnya luka-luka akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turkiye selatan awal pekan ini.
Baca Juga: Tim SAR Amerika Kaget dengan Turki Pascagempa: Negara Ini Sangat Tangguh
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares, yang mengadakan konferensi pers tentang pesawat yang lepas landas dari pangkalan udara militer Torrejon de Ardoz dekat Madrid yang membawa tim darurat yang akan memasang rumah sakit lapangan, mengatakan mereka akan melakukan segalanya untuk membantu Turkiye dan Suriah, yang telah mengatasi dampak dari gempa kuat.
"Spanyol telah menjadi salah satu negara yang paling cepat menanggapi seruan Türkiye untuk bantuan internasional," tambahnya, seperti dilansir Anadolu Agency.
Albares mengatakan prioritas saat ini adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah yang dilanda gempa.
Dia berkata dia ingin melakukan perjalanan ke Turkiye dan mengunjungi daerah gempa setelah situasi sedikit membaik.
Sebuah tim yang terdiri dari 84 orang yang terdiri dari logistik, koordinasi, dan tenaga kesehatan dikirim ke Turkiye bersama dengan rumah sakit lapangan yang dilengkapi dengan teknologi dan obat-obatan terkini, yang mampu merawat 150-200 pasien sehari, menampung 20 orang dengan tempat tidur, dan melakukan operasi.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 dan 7,6 dirasakan pada hari Senin oleh 13 juta orang di 10 provinsi, termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, merasakan getaran kuat yang melanda Turkiye dalam waktu kurang dari 10 jam.
Lebih dari 120.344 personel pencarian dan penyelamatan saat ini bekerja di lapangan, menurut Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement