'Kami Dengar Tangisan Anda', Presiden Jerman ke Rakyat Turkiye: Rasa Sakit Kami Juga
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier telah menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dalam gempa bumi di Turkiye, dan menyerukan solidaritas yang lebih kuat dengan para korban.
Dalam pesan video yang diposting di media sosial, Steinmeier mengatakan dia sangat sedih dengan gempa dahsyat yang kini telah merenggut lebih dari 16.500 nyawa, dan menyebabkan lebih dari 66.000 orang terluka.
Baca Juga: Amerika: 85 Juta Dolar Kami Anggarkan buat Turkiye dan Suriah
“Hari ini saya ingin berbicara kepada banyak orang di sini di Jerman, yang memiliki kerabat dan teman di Turkiye atau Suriah,” kata presiden Jerman itu.
“Kami melihat rasa sakit yang Anda alami, kami mendengar tangisan Anda. Rasa sakit Anda adalah rasa sakit kami,” katanya, seperti dilansir Anadolu Agency.
Jerman memiliki komunitas Turki yang beranggotakan 3 juta orang, banyak di antaranya adalah anak atau cucu pekerja yang berimigrasi ke negara itu pada 1960-an.
Steinmeier memuji kerja para sukarelawan, yang memulai berbagai kampanye di seluruh Jerman minggu ini untuk memobilisasi bantuan bagi para korban gempa.
“Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam, atas nama negara kami: terima kasih, tesekkurler dan shukran,” katanya, menggunakan ungkapan bahasa Turki dan Arab untuk rasa terima kasih.
Steinmeier menggarisbawahi bahwa sekaranglah waktunya untuk bersatu dan mendukung orang-orang yang terkena dampak gempa bumi.
“Orang-orang yang kehilangan segalanya akibat gempa sekarang membutuhkan bantuan kita,” tegasnya.
Lebih dari 16.500 orang telah tewas dan lebih dari 66.100 terluka setelah dua gempa kuat mengguncang Turkiye selatan pada Senin, menurut angka resmi terbaru.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 dan 7,6, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras, berdampak pada sekitar 13 juta orang di 10 provinsi Turki.
Di negara tetangga Suriah, jumlah korban tewas telah meningkat di atas 3.300, dengan lebih dari 5.200 orang terluka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement