Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Penyintas Kekerasan Berbasis Gender Online, Foto Bagian Tubuh Disebar Senior di Pesantren

Kisah Penyintas Kekerasan Berbasis Gender Online, Foto Bagian Tubuh Disebar Senior di Pesantren Kredit Foto: KemenPPPA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dara Ayu Nugroho, seorang penyintas Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) membagikan ceritanya pada peringatan Safer Internet Day 2023 yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu (8/2/20230).

Dara bercerita kekerasan seksual yang dialaminya saat usianya 13 tahun itu akan terkenang dan membekas seumur hidup. Saat bersekolah di sebuah Pesantren ternama di daerah Jakarta Selatan, foto salah satu bagian tubuhnya disebar oleh seniornya ke grup sekolah.

Baca Juga: Ungkap Kisah Haru Jurnalis Cilik Asal Jakarta Utara, Menteri PPPA: Mari Kita Fasilitasi Potensi Anak

"Pada saat itu saya bersekolah di salah satu Pesantren ternama di daerah Jakarta Selatan. Usia saya saat itu 13 tahun dan belum mengenal apa itu kekerasan seksual. Saat itu saya sedang sakit radang payudara, karena ibunda berjauhan sehingga saya sering mengabarkan dan mengirimkan foto kepada ibunda saya. Namun saya tidak menyangka foto yang harusnya jadi privasi saya itu tersebar luas di pesantren saya," cerita Dara di Jakarta (8/2/2023).

Kilas balik kejadian tersebut diceritakan Dara dengan suara bergetar. Ia menceritakan salah seorang senior laki-laki di sekolahnya datang ke rumahnya untuk menjenguk.

Di tengah perjamuan, sang senior lantas meminjam telepon genggam Dara dan meminta izin untuk digunakan berkomunikasi dengan orang tuanya. Malang, Dara menjadi korban KBGO seniornya itu.

"Saya sama sekali tidak punya pikiran buruk kepada orang lain bahwa akan ada orang yang lancang membuka handphone dan mengirimkan foto di galeri saya. Pada saat itu foto yang dia (senior Dara) kirim adalah foto bagian dada saya ke grup angkatannya dan dia menuliskan pesan seolah-olah itu (mengirim foto) perbuatan saya," lanjut Dara.

Baca Juga: KBGO Meresahkan, Menteri PPPA Dorong Kolaborasi Guna Ciptakan Ruang Internet Setara, Aman dan Nyaman

Dara berkisah, pada saat foto kemudian tersebar, sanksi yang didapatkan selain hujatan dari satu sekolah dan seluruh teman-temannya, dia juga mendapatkan perlakuan diskriminasi dari guru-guru.

"Saya juga dihujat oleh guru-guru yang menurut saya harusnya melindungi. Tapi yang mereka pikirkan bukan saya sebagai korban, tetapi menurut mereka itu dianggap menyimpang dan harus dikeluarkan dari sekolah," ucap Dara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: