Kisah Penyintas Kekerasan Berbasis Gender Online, Foto Bagian Tubuh Disebar Senior di Pesantren
Terpuruk, sedih, dan trauma dirasakan oleh Dara. Ia mengaku kehilangan kepercayaan diri, semangat, dan merasa bukan sebagai perempuan baik.
Beban yang dirasakan cukup panjang, namun dia sangat bersyukur karena kehadiran ibunya yang menguatkan dan membantunya dapat bangkit kembali.
Baca Juga: Kian Meresahkan, KemenPPPA Bersinergi Demi Lawan Beragamnya Modus Perdagangan Manusia
"Syukur yang paling besar adalah saya punya ibu jasanya luar biasa yang memberikan support terbaiknya untuk saya selama saya hidup. Support itu yang membuat saya bisa bangkit, bisa berdiri, bahkan bisa mendirikan organisasi saya sendiri yang fokus untuk masalah kekerasan seksual," tutur Dara.
Dalam kesempatan itu juga, Dara menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya KBGO yang dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu tidak menyebarluaskan konten yang didapatkan.
"Pesan saya untuk semua, ketika kita mendapat video, foto, atau link apa pun itu terkait hal-hal yang tidak seharusnya kita dapatkan, simpan itu untuk kita dan segera hapus. Dengan cara se-simple itu, kita sudah mencegah kekerasan gender berbasis online. Jangan sebarluaskan," ucapnya seraya menahan tangis.
Agar para korban dapat bangkit dan pulih dari trauma serta rasa takut, pemulihan bukan hanya tanggung jawab korban sendiri. Dukungan harus didapatkan korban dari keluarga, teman, lingkungan terdekat sebagai suport system bahwa korban tidak sendiri, dan mengakses layanan yang ada.
Baca Juga: Kian Meresahkan, KemenPPPA Bersinergi Demi Lawan Beragamnya Modus Perdagangan Manusia
Dalam mendukung perjuangan KemenPPPA untuk memberikan ruang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak terutama di ranah digital, kanal layanan aduan juga telah dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan terjadinya tindak kekerasan melalui layanan SAPA 129, yang bisa diakses melalui Call Center 129 atau pesan WhatsApp di 08111-129-129.
"Bagi seluruh perempuan, seluruh anak, dan siapa pun, kita memiliki value sebagai seorang manusia dan kita berhak bilang tidak, kita berhak melakukan yang kita mau, bernai berani untuk speak up dan kita harus melindungi diri kita juga sesama," tutup Dara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Advertisement