Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Jeblok, Novel Baswedan Soroti Anggota Legislatif Pendukung Firli Bahuri Cs, Simak!
Indonesia mendapat sorotan tajam setelah mendapatkan angka ayang jeblok soal Corruption Preception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK).
Mengenai hal ini, Novel Baswedan melempar kritik tajam terhadap pimpinan KPK setelah lembaga antirasuah itu mendapat penilaian buruk pada IPK.
Novel meyakini penyebab anjlok skor IPK itu karena revisi Undang-Undang KPK pada 2019 dan perilaku pimpinan KPK yang serampangan. Kritik tajam iti disampaikan Novel lewat akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha.
"Faktor terbesar IPK (Indeks Persepsi Korupsi) Indonesia terjun bebas karena Revisi Undang-Undang KPK & Pimpinan KPK yang ugal-ugalan," kata Novel dikutip , Rabu (1/2/2023).
Selain kedua hal itu, eks penyidik senior KPK itu mengatakan, pemicu lainnya yaitu kebijakan pemerintah soal kemudahan berbisnis. Lewa kebijakan itu memudahkan terjadinya tindak pidana korupsi pada perizinan investasi.
Merujuk pada hasil rilis Transparency International skor CPI Indonesia pada 2022 menjadi 34/100 dari 2021 yang menorehkan angka 38/100. Menurut Novel skor itu juga jauh turun, terlebih dibanding pada 2019 yang sempat menorehkan angka 40/100.
"Kalau sudah begini ke mana tuh anggota legislatif pendukung Firli Cs?" sindir Novel.
IPK Anjlok
Torehan skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2022 yang hanya mempu mencetak angka 34/100 memuat Indonesia berada di posisi 110 dari 180 negara. Di Asing Tenggara, Indonesia menempati peringkat ke enam, berada di atas Thailand dengan skor 36/100 dan Vietnam 42/100. Bahkan berada jauh di bawah Timor Leste yang menempati peringkat ketiga dengan skor 42/100.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement