Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pejabat Turki Gelar Operasi Tangkap Ratusan Oknum Pengembang Bangunan

Pejabat Turki Gelar Operasi Tangkap Ratusan Oknum Pengembang Bangunan Kredit Foto: Reuters/Sertac Kayar
Warta Ekonomi, Ankara -

Peluang seseorang ditemukan hidup makin memudar dengan cepat di kota Gaziantep, Turki selatan.

Harapan lebih banyak korban selamat ditarik dari puing-puing bangunan menghilang seiring jumlah korban tewas terus bertambah lebih dari 33.000 jiwa per Minggu (12/2/2023). 

Baca Juga: Kaget, Ancaman Intelijen Ini Bikin Organisasi Tanggap Darurat Israel Angkat Kaki dari Turki

NBC News melaporkan pada Minggu bahwa kesedihan para penyintas masih terlalu mendalam setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Ini diperparah kru penyelamat sekarang fokus pada pencarian mayat. 

Sekitar 25 mil jauhnya di Desa Atalar, beberapa bantuan berhasil sampai pada Sabtu (11/2/2023) Isolasi yang dibawa dengan truk pemerintah dengan cepat diambil. Warga mengatakan beberapa tenda tiba lebih awal pada hari itu, tetapi itu tidak cukup.

Lemah karena berhari-hari dalam cuaca yang sangat dingin, Teslime Karacaliogu mengatakan dia tidur di dalam mobil bersama keluarga lain.

“Saya punya tiga anak yatim piatu bersama saya,” katanya sambil menangis saat mengingat bahwa suatu malam dia dipaksa tidur di lumpur.

“Saat itu turun salju dan hujan saat gempa terjadi. Kami kedinginan saat keluar ... Itu adalah hari yang mengerikan,” katanya kepada NBC News.

Di kota Kahramanmaras, dekat pusat gempa, Ersin Nalbantoglue pada Jumat (10/2/2023) malam mengatakan bahwa "tak terhitung" teman dan anggota keluarga masih hilang. Dia kehilangan harapan bahwa lebih banyak lagi yang akan ditarik keluar hidup-hidup.

"Kami kaget sekarang. Saya kira kita tidak menyadari besarnya bencana ini. Ini sulit dipercaya. Seluruh kota telah hilang sekarang," katanya.

Saat guncangan mereda, beberapa orang menyatakan frustrasi karena operasi penyelamatan berjalan lambat, dan waktu yang berharga telah hilang selama jendela sempit untuk menemukan orang hidup di bawah reruntuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: