Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sikap Semena-mena Lippo Group pada Kasus Meikarta

Sikap Semena-mena Lippo Group pada Kasus Meikarta Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto

Menanggapi ketegangan antara DPR RI dan pengembang Meikarta, wartawan senior Agi Betha sependapat dengan Andre. Menurutnya, kasus Lippo Group terbilang luar biasa. Terutama mengenai keberanian mereka menggugat konsumen.

"[Lippo Group] betul-betul sangat semena-mena. Bayangkan kalau 18 orang ini sampai dikabulkan [tuntutannya], misalnya tidak ada pembelaan dari DPR, satu orang harus membayar berapa miliar? Sementara mereka, misalnya, membeli satu unit itu harganya sekitar Rp300 juta sampai Rp400 juta. Hanya karena mereka kemudian mengadu kepada DPR, kemudian beritanya diangkat, kemudian mereka digugat. Ini luar biasa sekali," ungkap Agi, dalam perbincangan di video bertajuk "John Riady Bos Lippo Diultimatum Soal Meikarta. DPR Geram: Ini Bukan Republik Lippo!", dikutip dari YouTube Off The Record FNN, Rabu (15/2/2023).

Dalam kesempatan yang sama, wartawan senior Hersubeno Arief menyinggung soal sikap pengembang Meikarta yang tak mampu menyerahkan unit sesuai waktu yang telah disepakati meski konsumen telah membayar, baik secara lunas maupun cicilan. Malah, Lippo mengancam konsumen yang tak melanjutkan pembayaran cicilan mereka melalui Bank Nobu.

"Ini benar-benar semena-mena. Kemudian ketika mengadu, mereka [konsumen] digugat. Ini kezaliman apa lagi," ungkap dia.

Meski pada akhirnya Lippo mencabut tuntutan kepada konsumen setelah dipanggil oleh DPR, Hersubeno berpendapat mereka juga perlu meminta maaf secara terbuka dan mengembalikan uang nasabah yang telah mereka terima.

"Bahkan harusnya dengan bunganya sekalian. Itu kan sudah lama," pungkas Hersubeno.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: