Kelanjutan rebound di kuartal keempat meningkatkan volume investasi di Jepang menjadi US$24,7 miliar, turun 40% dari tahun 2021. Australia, bergulat dengan ketidaksinambungan antara ekspektasi pembeli dan penjual, mencatatkan penurunan investasi sebesar 38% secara tahunan menjadi US$20,9 miliar.
Sektor perhotelan merupakan kelas aset dengan kinerja terbaik di Asia Pasifik pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Didukung oleh dimulainya kembali perjalanan bisnis dan pariwisata, modal yang mengalir ke sektor ini mencapai US$10,1 miliar, atau naik 7% secara tahunan.
Perkantoran, tetap menjadi kelas aset yang paling banyak diperdagangkan di kawasan ini, menarik investasi sebesar US$60,5 miliar, meskipun turun 18,7% secara tahunan seiring kian selektifnya investor dalam memilih aset primer dan sekunder.
Transaksi logistik dan industri turun 46% secara tahunan dengan arus modal sebesar $25,9 miliar. Volume investasi real estat ritel di kawasan ini mencapai US$23 miliar pada 2022, atau turun sebesar 39% secara tahunan.
"Sinyal pemulihan di kuartal keempat menunjukkan optimisme di tengah pasar investasi yang menantang di 2022 dan mengakhiri penurunan sepanjang tahun," ujar Pamela Ambler, Head of Investor Intelligence JLL Asia Pacific. "Kami mengharapkan titik terang pada fundamental yang kuat di sejumlah pasar perkantoran, ritel bernilai tambah, dan pembelian berulang dan berkesempatan di pasar yang lebih mapan di kawasan ini untuk membantu mendorong aliran transaksi pada 2023."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement