Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyapa langsung tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan membantu korban gempa Turki.
Perbincangan tersebut dilakukan melalui sambungan panggilan video yang dilakukan di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Command Center, Jakarta, Kamis, (16/2/2023).
Baca Juga: Lihat Bantuan Rusia yang Terus Mengalir ke Turki, Lebih dari 1 Juta Dolar
"Bagaimana kabar dan kondisi di Turki?" tanya Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsdya TNI Henri Alfiandi.
"Alhamdulillah semua tim dari Indonesia maupun dari KBRI semua dalam keadaan sehat, Bapak Presiden," jawab Yopi Haryadi, Kasubdit Siaga dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang menjabat sebagai pemimpin tim INASAR dalam operasi di Turki.
"Kelihatannya dingin banget, jam berapa di Turki?" tanya Presiden Jokowi.
"Dingin banget, Bapak Presiden. Ini 3 derajat (Celcius) di sini, tapi rasanya kayak di kulkas, Bapak Presiden. Ini jam 5 pagi," jawab Yopi.
Presiden Jokowi kemudian menanyakan kondisi terakhir di Turki. Menurut Yopi, saat ini korban meninggal dunia akibat gempa Turki telah melampaui 30 ribu korban. Tim INASAR pun terus terjun ke lapangan untuk membantu proses evakuasi korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan.
Dalam laporannya, Yopi Heryadi menyampaikan tim INASAR yang berkekuatan 48 personel dan 2 anjing pelacak tiba di Bandara Adana pada Senin, 12 Februari 2023. Setelah tiba, tim INASAR langsung mendirikan basis operasi atau base of operation (BoO) dan langsung melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.
"Kami melaksanakan pencarian di tujuh wilayah yaitu di Sumeriah Mah, Antakiya, Haraparasi, Cekmece, Cebrail, Esenlik, dan Electric. Sejauh ini kami telah menemukan dan mengevakuasi 12 orang korban," jelas Yopi.
"Selain itu juga kami telah menempatkan dua personel sebagai reception and departure center bagian dari PBB untuk menerima kedatangan dan kepulangan dari tim USAR (Urban Search and Rescue) internasional serta satu orang di USAR Coordination Cell sebagai pusat koordinasi operasi SAR internasional di Turki," lanjutnya.
Baca Juga: Pekerja Bantuan Inggris Curhat Soal Gempa Bumi Turki: Saya Tidak Pernah Melihat Seburuk Ini
Kepada tim INASAR, Presiden Jokowi pun menyampaikan ia telah berkomunikasi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, via telepon. Menurut Presiden Jokowi, Presiden Erdogan mengapresiasi kerja cepat tim INASAR.
"Tadi malam saya telepon juga, berbicara dengan Presiden Erdogan mengenai tim kita, tim medis maupun SAR kita yang sudah berada di Turki dan beliau menyampaikan apresiasi karena kita dianggap cepat," ujar Presiden Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement