Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Status Quo Ancam Kedaulatan Indonesia, Gus Choi Bawa-bawa Intelektual, Singgung Siapa Sih?

Status Quo Ancam Kedaulatan Indonesia, Gus Choi Bawa-bawa Intelektual, Singgung Siapa Sih? Effendy Choirie | Kredit Foto: Instagram/Effendy Choirie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Nasdem menolak dikatakan mundur mencapreskan Anies Baswedan sekaligus melakukan penjajakan membentuk Koalisi Perubahan.

Apabila pilpres hanya diikuti seluruh jago Jokowi atau all Jokowi’s men maka yang tercipta status quo atau rezim tanpa koreksi.

Baca Juga: Nasdem Wanti-wanti Kalau Indonesia Diambang Bahaya Jika Anies Gagal Nyapres

Ketua Bappilu DPP Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi mengingatkan demokrasi yang berlangsung harus dilanjutkan secara konsisten tanpa menutup peluang putra-putri bangsa dalam berkontestasi.

Apabila politisi bersikap status quo sama saja mengembalikan rezim demokrasi semu.

“Negara dan bangsa diambang bahaya kalau politisi berpikir status qou,” kata Gus Choi kepada Akurat.co di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Gus Choi menyatakan hal itu ketika disinggung menguatnya spekulasi Pilpres 2024 hanya diikuti seluruh jago Jokowi untuk menjamin berlangsungnya program-program pemerintah selama dua periode terakhir. Artinya terbuka peluang pencapresan Anies gagal atau digagalkan.

Menurut Gus Choi, penjajakan Koalisi Perubahan terus berlanjut maju bukan maju-mundur. Namun dia tidak bisa membeberkan progres membentuk koalisi untuk mengonkretkan pencapresan Anies.

Menurutnya, Indonesia butuh figur maupun politisi negarawan. Maka Pilpres 2024 menjadi ajang pembuktian kenegarawanan Jokowi.

“Politisi intelektual, politisi yang terpelajar, yang ikut berpolitik dalam negara demokrasi, harus selalu siap dikritik, dikoreksi, diperbaiki dan terus berpikir untuk perubahan yang lebih baik. Bukan merasa paling benar, paling baik, paling sempurna,” tuturnya.

Langkah menggagalkan pencapresan Anies dibaca banyak kalangan dari penanganan kasus Formula E di KPK, maupun perkara korupsi BTS Kominfo yang dipersepsikan sebagai upaya menggagalkan pembentukan Koalisi Perubahan.

Pada sisi lain, Presiden Jokowi kerap meniupkan isu perombakan kabinet selepas Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai capres.

“Hukum alam atau sunnatullah bahwa dalam hidup harus bekerja untuk selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, besok harus lebih baik dari hari ini. Kalau tidak ya celaka kita,” ujar Gus Choi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: