Gereja Tertua di Dunia dan Masjid dari Abad ke-7 Kini Tinggal Kenangan,
Di kota kuno Antakya, Turki gereja tertua di dunia dan masjid tertua di negara itu hancur menjadi puing-puing setelah dua gempa besar terjadi hanya dalam waktu delapan jam.
Kubah dan dinding Gereja Ortodoks Antiokhia dari abad kesatu yang dikenal sebagai Gereja Antakya dan Masjid Habib-I Nejjar dari abad ketujuh hampir seluruhnya runtuh.
Baca Juga: Enggak Sedikit Bangunan Bersejarah di Turki Berdiri Kokoh Pascagempa, Lihat Nih Daftarnya
"Sayangnya gereja kami hancur setelah gempa. Semua temboknya telah runtuh dan kami tidak bisa berdoa,” kata Sertac Paul Bozkurt, anggota dewan Gereja Ortodoks Antiokhia.
"Sayangnya Antakya dalam masalah besar. Sebagai komunitas di sini, tentu kami sangat sedih, kami sangat putus asa. Kami mengalami kerugian besar. Kami kehilangan sekitar 30-35 orang dari komunitas gereja kami," ujar Bozkurt, dilansir dari Euronews, Jumat (17/2/2023).
Gereja Tertua di Dunia
Bozkurt mengatakan kota akan berusaha menyelamatkan gereja, tetapi mereka membutuhkan bantuan dari komunitas lain.
“Ini adalah gereja tertua, gereja pertama di dunia. Ini adalah tempat lahirnya agama Kristen. Itu sebabnya kami memanggil umat Kristiani dari seluruh dunia untuk membantu kami membangun kembali Gereja Antakya. Ini akan menjadi proses yang panjang. Tetapi kami akan membangun kembali gereja kami dan kami akan menyatukan kembali komunitas kami di gereja ini," kata Bozkurt.
Muslim yang tinggal di Antakya juga sangat menyesal. Masjid Habib-I Nejjar, masjid tertua di Turki, yang dibangun pada abad ketujuh juga hancur. Banyak Muslim setempat yang meninggal akibat gempa tersebut.
"Masjid ini sangat berarti bagi kami. Di setiap provinsi, kami percaya ada orang suci yang melindungi kami. Masjid Habib-I Nejjar ini sangat berharga bagi kami umat Islam. Pada Malam Qadr (hari paling suci dalam setahun dan bulan Ramadhan) kami biasa datang ke sini untuk sholat. Saya bertanya-tanya bagaimana masjid kami karena saya mendengar kondisinya buruk," kata Havva Pamukcu, seorang jamaah Muslim setempat.
“Setiap provinsi diyakini memiliki orang suci yang menjaganya dengan kehendak Tuhan dan tentu saja, Habib-I Nejjar adalah salah satunya. Seperti yang kamu tahu, kami percaya pada orang-orang suci di semua desa di sini. Tempat ini sangat berarti bagi kami, sangat berharga. Sangat berharga bagi kita semua, semua orang Turki dan Muslim. Orang-orang dulu berkunjung ke sini sebelum mereka pergi berziarah ke Makkah," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement