Ramadan sudah di depan mata. Pemerintah pun mulai menjalankan strategi untuk mengendalikan harga kebutuhan bahan pokok. Namun Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan ada 10 komoditas pangan yang harganya berada berada di atas harga acun penjualan atau harga eceran tertinggi (HAP/HET) secara nasional.
Kesepuluh komoditas itu antara lain beras premium, beras medium, bawang merah, kedelai, cabai merah keriting, caba rawit merah, telur ayam ras, gula konsumsi,minyak goreng curah, dan jagung di tingkat peternak.
Bapanas menyebut, rata-rata harga beras premium Rp13.561 per kilogram (kg), atau 5,95% di atas HET. Sementara rata-rata harga beras medium Rp Rp11.8669 per kg, atau 25,60% di atas HET.
Kemudian rata-rata harga kedelai Rp14.983 atau 31,43% di atas HAP, cabai merah keriting Rp43.600 per kg atau 17,84% di atas HAP, cabai rawit merah Rp58.980 per kg atau 47,45% di atas HAP, telur ayam ras Rp28.268 per kg atau 4,70% di atas HAP.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Impor Daging Diminta Dipercepat
Adapunharga gula konsumsi Rp14.395 per kg atau 6,63% di atas HAP, minyak goreng curah Rp15.138 atau 13,63% diatas HET jagung pakan Rp5.816 per kg atau 16,31% diatas HAP.
“Komoditas pangan yang perlu diwaspadai yakni kenaikannya yang di atas 10% seperti beras medium, kedelai, cabai merah keriting, cabai rawit merah, minyak goreng curah, jagung. Untuk itu kepada pemerintah daerah supaya harga ini bisa ikut dipantau sehingga selisih antara HET atau HAP dengan harga di tingkat konsumen tidak terlalu jauh,” Ucap Sekretaris Utama (Sestama) Bapanas Sarwo Edhy di Jakarta, kemarin.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan inflasi pangan tahun ini sebesar 3% hingga 5%, lebih rendah dari tahun lalu yang berada di level 5,61%.
Upaya menekan inflasi pangan ini untuk mengejar target inflasi umum kembali ke target sasaran sebesar 2% hingga 4%. Menurutnya pemerintah akan memperkuat ketahanan pangan dengan akselerasi implementasi lumbung pangan, perluasan kerja sama antar daerah, memastikan akurasi data produksi pangan, dan ketersediaan pangan untuk mendukung pengendalian inflasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement