Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyinyirin Ibu-ibu Pengajian, Rocky Gerung Tegaskan Megawati Tidak Dekat dengan Wong Cilik: Dia Itu Anak...

Nyinyirin Ibu-ibu Pengajian, Rocky Gerung Tegaskan Megawati Tidak Dekat dengan Wong Cilik: Dia Itu Anak... Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung ikut menyoroti heboh Megawati Soekarnoputri yang melakukan nyinyir kepada ibu-ibu pengajian karena diangga tidak mengurusi anak-anak mereka.

Menurut Rocky, Megawati tak lihai dalam menyampaikan narasi sehingga tidak berkesesuaian dengan tagline PDIP selama ini yang menyebut mereka ‘Partai wong cilik”

“Ibu Mega gagal untuk mengerti bahwa justru keadaan itu kalau diterangkan rakyat bereaksi kan? Misalnya soal ibu-ibu pengajian, itu kan mestinya mengerti bahwa mayoritas ibu-ibu pengajian itu punya kultur yang udah terbentuk,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Senin (20/2/23).

Baca Juga: Soroti Nyinyiran Megawati Soal Ibu-ibu Pengajian, Rocky Gerung: Kalau Soekarno Masih Hidup Dia Bakal Geleng-geleng Kepala Lihat Kader PDIP

"Padahal Ibu Mega butuh dukungan dari wong cilik yang juga pasti Muslim kan?" ucapnya.

Blunder pernyataan ke sekian kalinya yang dilakukan Megawati ini (Minyak Goreng, tukang bakso, dll) dianggap jadi penegasan bahwa PDIP bukan partai wong cilik.

Mengenai hal ini Rocky Gerung menegaskan Megawati memang bukan orang berbasis wong cilik.

“Dari dulu Bu Mega nggak dekat dengan wong cilik, Ibu Mega adalah anak istana, anak presiden Soekano,” jelas Rocky.

Baca Juga: Telak! Agar Lancar Ucapkan 'Subhanahu wa ta'ala' dan 'Shallallahu 'alaihi wasallam', Megawati Diminta Rajin-rajin Ikut Pengajian

“Ke-wong cilik-an itu ada di Bung Karno bukan di Bu Mega, kalau orang tanya Marhaenisme itu Soekarno yang bergaul dengan rakyat, Ibu Mega tidak, dari sisi biografinya,” tambahnya.

Adapun PDIP masih dikaitkan dengan wong cilik menurut Rocky karena selama ini mereka selalu mengklaim menganut Marhaenisme yang merupakan ajaran Bung Karno.

Padahal menurut Rocky, jika Soekarno sekarang masih hidup dan melihat kelakuan Megawati dan kader PDIP yang selalu membawa namanya, maka ia akan geleng-geleng kepala.

“Kalau Bung Karno misalnya masih hidup dia evaluasi kelakuan budaya dan kelakuan ekonomi dari kader PDIP, Bung Karno bakal geleng-geleng kepala, semua pejabat PDIP itu mewah mulai dari jam tangan, mobil, sepatu, dll,” jelasnya.

“Itu bukan tanda mereka pernah turun ke wilayah bandung selatan di mana Bung Karno bertemu Marhaen yang berlumuran lumpur di pinggir sawah. Bahkan dianggap cara menanam padi Puan Marhani nggak ngerti, bagaimana mau bergaul dengan Marhaen,” tambahnya.

Sebelumnya, Megawati dalam acara Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' menyoroti soal stunting lalu menyinggung Ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang mengurusi anak-anak mereka. Meski demikian, dirinya mengaku tidak melarang pengajian.

"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: