Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecewa Indonesia Kalah dari China, Warganet Soroti '9 Tahun Kekuasaan' Jokowi: Rakyat Bosen dengan Presiden yang Kebanyakan Retorika

Kecewa Indonesia Kalah dari China, Warganet Soroti '9 Tahun Kekuasaan' Jokowi: Rakyat Bosen dengan Presiden yang Kebanyakan Retorika Ilustrasi Presiden Jokowi kecewa Indonesia yang kalah dari China soal masih banyak mengekspor barang mentah daripada barang yang sudah diolah. | Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, merespons kekecewaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Indonesia yang masih banyak mengekspor barang mentah daripada barang yang sudah diolah.

Gigin menyindir Jokowi yang sudah berkuasa selama 9 tahun, tetapi baru sekarang sadar apa yang terjadi. Kritikan tersebut ia sampaikan lewat akun media sosial Twitternya.

Baca Juga: Akui IKN Merupakan 'PR Besar' bagi Bangsa Indonesia, Jokowi: Ini Bukan Gagasan Saya!

"Sudah 9 tahun berkuasa kok baru sekarang sadarnya. 'kan sudah berulang kali bolak-balik ke Beijing sampai China menguasai 95% tambang nikel dan sukses memaksa pemerintah memakai APBN untuk melancarkan proyeknya yang biayanya berkali-kali membengkak," cuit Gigin, dikutip Rabu (22/2).

Sebelumnya, dalam pidatonya di Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Rabu (22/2/2023), Presiden Jokowi membandingkan Indonesia dengan China sebagai negara penghasil bauksit mentah dan eksportir panel surya.

Meski berada di urutan ke-18 sebagai eskportir bauksit mentah, China berada di urutan pertama eksportir panel surya. Hal itu cukup jauh jika dibandingkan dengan Indonesia. Sebagai eksportir bauksit mentah nomor 3 di dunia, Indonesia hanya menempati posisi 31 eksportir panel surya.

Unggahan Gigin soal kekecewaan Jokowi tersebut lantas dikomentari warganet. Salah satu warganet turut mendukung kritikan Gigin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: