Pidato Megawati Soekarnoputri tentang ibu-ibu pengajian diduga mengandung unsur pelabelan gender.
Dalam video "Megawati Dilaporkan ke Komnas Perempuan, Gegara Ibu Pengajian" yang diunggah di kanal YouTube Hersubeno Point, wartawan senior Hersubeno Arief menyoroti laporan Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta kepada Komnas Perempuan atas dugaan pelabelan gender oleh Megawati.
"Ini menarik ya, ternyata kemudian menurut Tri bahwa itu [pidato Megawati] dianggap sebagai salah satu labeling dan semacam tidak sensitif gender," ujar Hersubeno, dikutip Kamis (23/2/2023).
Baca Juga: Nyinyiri Ibu-ibu Pengajian, Megawati Dibongkar Sosok Ini Tidak Lancar Baca Ayat Al-Quran
Tri atau Tri Wahyu adalah Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta yang melaporkan pidato Megawati ke Komas Perempuan.
Tri menduga pidato Megawati tentang ibu-ibu pengajian mengandung indikasi pelabelan gender atau bentuk praktik ketidakadilan gender bahwa ibu-ibu yang gemar pengajian itu menelantarkan anak-anak mereka.
Tri mengaku tak menemukan basis data yang menunjukkan bagaimana ibu-ibu yang aktif ke pengajian kemudian melentarkan anak-anak mereka, baik yang bersumber dari (Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, maupun dinas-dinas terkait di level daerah.
Koordinastor Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta itu menyayangkan sikap Megawati, khususnya bila mengingat jabatannya di BRIN dan BPIP. Harusnya, kata dia, Megawati bisa mengedepankan sikap bijak sebelum bertidak, terlebih di ruang publik.
Di sisi lain, Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) membela pernyataan Ketua Umum PDIP tersebut.
"Dia menjelaskan maksud Megawati yang heran dengan ibu-ibu suka ikut pengajian itu bukan melarang ibu-ibu ikut pengajian. Kata Falah, Megawati hanya meminta agar para ibu bisa seimbang dalam mengaji dan mengurus anak," jelas Hersubeno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Advertisement