Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar Digital Skills untuk Memperluas Ladang Cuan di Media Sosial Hingga Berhati-hati Investasi Bodong

Belajar Digital Skills untuk Memperluas Ladang Cuan di Media Sosial Hingga Berhati-hati Investasi Bodong Kredit Foto: Kominfo
Warta Ekonomi, Samarinda -

Dalam rangka Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Makin Cakap Digital pada Senin (20/2/2023), salah satunya mengangkat topik "Memperluas Ladang Cuan Melalui Aplikasi TikTok". 

TikTok saat ini diketahui sebagai satu platform video musik singkat yang populer. Platform tersebut menjadi tempat untuk mengekspresikan kreativitas melalui video untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan. 

Baca Juga: Memasuki Era Digital, Demi Belajar Sudah Tak Perlu Membayar Mahal

"Karena kemudahan fiturnya dan mempunyai berbagai fitur kreatif menarik minat banyak pengguna," ungkap Dosen Politeknik Negeri Samarinda, Almasari Aksenta, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan dalam tema "Fenomena Meraup Cuan di Media Sosial", Senin (20/2/2023).

Fitur-fitur yang terdapat di TikTok terbilang beragam dan membuat pengguna bisa memanfaatkannya secara kreatif seperti ada fitur penambahan musik, efek, edit video, live, hingga TikTok Shop. Lantaran banyaknya yang menggunakan, maka TikTok memberikan peluang sebagai sarana promosi. Bahkan kini ada TikTok marketing sepeti TikTok Shop, TikTok Ads, dan TikTok Affiliate. 

Lebih jauh ia mengatakan TikTop Shop memberikan layanan yang hampir sama dengan marketplace yang ada. Tiktok memberikan promosi yang menarik sehingga mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan.

Sementara TikTok Ads adalah sebuah tool yang disediakan agar pengguna TikTok bisa mengiklankan videonya ke jangkauan yang lebih luas. Adapun TikTok Affiliate mampu menghubungkan kreator dan penjual lewat komisi dan kreativitas yang dibuat.

"Program ini menjadi metode penjualan yang baru sekaligus merupakan peluang monetisasi bagi para kreator. Memungkinkan adanya kolaborasi bersama kreator dalam meningkatkan penjualan dan promosi produk," sambungnya lagi.

Baca Juga: Era Digitalisasi, Jokowi Keluhkan Masih Lamanya Perizinan Investasi

Untuk para kreator, program ini mampu membuka kesempatan dalam mendapatkan pemasukan tambahan dengan memanfaatkan followers. Sama seperti kerja sama affiliate lainnya, program dari TikTok ini memberi sejumlah komisi untuk para kreator dari hasil penjualan yang dilakukan.

Sementara itu di sesi lainnya, hadir Dosen Ilmu Komunikasi UIN, Muhammad Sahid, yang membahas tentang "Tantangan Mengubah Mindset Masyarakat Agar Produktif di Era Digital". Beberapa hal yang ia bahas adalah mengenai fenomena konsumtif di media sosial, mengenal algoritma media sosial, hingga bagaimana agar bisa produktif menghasilkan uang melalui media sosial serta tantangan untuk menjadi produktif. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: