Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pluang Ajak Investor Kripto Jadi Smart Investor yang Tidak Latah dan FOMO

Pluang Ajak Investor Kripto Jadi Smart Investor yang Tidak Latah dan FOMO Kredit Foto: PT Xaurius Asset Digital
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah peningkatan minat investasi aset kripto di Indonesia dan dalam rangka memperingati Bulan Literasi Kripto 2023, aplikasi investasi multi-aset Indonesia, Pluang mengajak para investor kripto untuk menjadi smart investor yang tidak latah dan FOMO melalui diskusi bersama para ahli sektor keuangan dan aset kripto bertajuk Cara Cerdas Mengelola Investasi Aset Kripto di Tahun Kelinci Air.

"Pluang berkomitmen untuk menjadi platform investasi multi-aset yang memfasilitasi tumbuhnya ekosistem investor aset digital ini. Diskusi ini merupakan bagian dari partisipasi Pluang dalam rangkaian acara Bulan Literasi Kripto 2023, program yang dicanangkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) bekerja sama dengan Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) sebagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terhadap aset kripto," tutur Head of Corporate Communications Pluang Kartika Dewi dalam pernyataan media pada Senin (27/2/2023).

Pengusaha/Pegiat Komunitas Investasi sekaligus crypto miner Prathama Nugraha menerangkan bahwa dalam perkembangan pasar kripto ke depannya, para investor kripto termasuk yang berada di Indonesia memerlukan panduan untuk mengelola aset tersebut pada tahun 2023 ini, termasuk juga setidaknya ada tiga variasi aktivitas investasi yang dapat dilakukan di pasar kripto, yaitu trading atau jual-beli aset, mining atau produksi aset baru, dan stacking atau menyimpan aset kripto untuk mendapatkan keuntungan pasif.

Baca Juga: Sindikat Penipuan Kripto Israel Jadikan Penduduk Australia sebagai Target Utama

Dengan mengetahui karakteristik ekosistem, para investor dapat terbantu untuk mengenai profil risiko investasi masing-masing sebelum memilih salah satu dari skema.

Ia juga mengatakan bahwa, "dinamika harga aset kripto sangat dipengaruhi oleh Bitcoin dan para investor kripto percaya bahwa volatilitas ini merupakan siklus empat tahunan yang sudah berulang dalam dekade terakhir. Dibandingkan aset investasi lainnya, ukuran pasar kripto relatif kecil dan memiliki banyak potensi untuk berkembang."

Berkaca dari masifnya perkembangan ekosistem blockchain dan kripto, Pratama menekankan bahwa tingginya antusiasme investasi aset kripto perlu dibarengi dengan kemampuan menilai dan membaca sentimen komunitas terhadap tren inovasi baru.

"Seringkali investor kripto latah akan kemutakhiran teknologi tanpa memeriksa kredibilitas infrastruktur digital yang mendukung produksi koin tertentu dan figur di baliknya. Mengetahui rekam jejak individu dan perusahaan yang memproduksi aset kripto setidaknya membantu mereka menimbang apakah investasi koin ini layak dan berpotensi jangka panjang," ujarnya.

Sementara itu, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina menjelaskan bahwa normalisasi di sektor fiskal dan meoneter telah menjadi prioritas pemerintah pada tahun 2023. Di mana Indonesia memiliki modal yang besar menghadapi 2023 meskipun pertumbuhan ekonomi akan melambat. Hal ini diindikasikan dari tingkat inflasi yang diprediksi lebih rendah pada 2023 dan potensi suku bunga pasar yang lebih rendah pada akhir tahun.

Selain itu, konsolidasi fiskal telah dilakukan dengan target defisit di bawah 3%. Meskipun begitu, masyarakat juga perlu tetap waspada terhadap volatilitas pasar mengingat tahun ini akan menjadi tahun politik sebelum Pemilu 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: