Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung: Hari ini yang Ada Irama Tunggal Bunyinya itu-itu Saja Kayak Lato-Lato, Lato-Lato itu Apa? Laki-laki tolol!

Rocky Gerung: Hari ini yang Ada Irama Tunggal Bunyinya itu-itu Saja Kayak Lato-Lato, Lato-Lato itu Apa? Laki-laki tolol! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komentator politik Rocky Gerung memberikan sebuah pengantar di acara Kenduri Cinta yang digawangi oleh budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun.

Menurut Rocky agenda Kenduri Cinta adalah acara rutin yang sudah terbentuk sejak lama. Bahkan saat ia masih menjadi dosen di Fakultas Filsafat UI. Ia kerap mendengar catatan kritis dari budayawan asal Yogyakarta tersebut.

Rocky menyorot bahwa Kenduri Cinta adalah sebuah acara yang menampung percakapan warga negara yang hidup dan menjadi tempat di mana keberagaman/perbedaan bisa diterima.

"Yang ada di kita hari ini adalah irama tunggal bunyinya itu-itu saja, kayak lato-lato (tak-tok-tak-tok). Tau gak lato-lato itu apa? Laki-laki tolol!. Jadi kegembiraan malam ini menghalau kecemasan kita tentang politik, menghalau kecemasan kita tentang pemberangusan pikiran," kata Rocky di acara Maiyah Kenduri Cinta di pelataran Taman Ismail Marjuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Menurut Rocky, filosofi menampung keberagaman bisa mencontoh acara Kenduri Cinta.

"Kita bisa pastikan bahwa Indonesia harus diasuh dengan keragaman irama itu dasarnya, ini generasi yang saya nggak ngerti bagaimana mungkin ada satu generasi yang terpelihara puluhan tahun dengan kimia yang sama yaitu cinta dan kenduri itu," tegasnya.

Ia juga menilai sosok Cak Nun dari sejak Orde Baru sudah konsisten mengkritisi kemapanan sosial dan politik yang dituangkan dalam bentuk seni.

"Saya perhatikan Cak Nun dari dulu temanya tetap kritisisme dengan literasi yang kuat," pungkas Rocky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: