Modus Penipuan Lewat Tautan dan Phising Marak Bertebaran, Jangan Asal Klik Sembarangan!
Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kalimantan pada Senin (27/2/2023), yang mengangkat topik “Waspada Penipuan Bermodus Undangan Digital”.
Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Penggunaan internet Indonesia bahkan sudah mencapai 202 juta pengguna berdasarkan data We Are Social dan HootSuite tahun 2022. Sementara perubahan gaya hidup jadi serba digital yang menawarkan kepraktisan dalam beraktivitas tetap memiliki risiko bagi penggunanya.
“Diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital sebagai proses memastikan penggunaan layanan baik daring dan luring dilakukan secara aman,” ungkap Dekan Fikom UNPI & NXG Indonesia, Astri Dwi Andriani, saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan, Senin (27/2/2023).
Salah satunya hal kerap dialami pengguna internet adalah phising yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Selain itu ada pula scam sebagai bentuk penipuan melalui telepon, email, pesan dengan tujuan untuk mendapatkan uang dari para korbannya.
“Cermati alamat situs, apakah beralamat menggunakan nama resmi situs pemerintah yang belakangnya gov atau lembaga pendidikan yang memakai alamat ac.id, serta yang umum com atau co.id,” paparnya.
Untuk mencegahnya ia mengatakan pengguna perlu selalu memperbarui tentang phising dan jangan asal klik tautan. Memastikannya juga dapat dilakukan dengan melihat ada simbol gembok dan menggunakan HTTPS. Ia juga mengingatkan pengguna untuk menggunakan browser versi terbaru dan waspada dimintai data pribadi.
Dari aplikasi yang sehari-hari digunakan, seperti WhatsApp maupun Instagram dan Twitter pengguna dapat mengaktifkan fitur autentikasi 2 faktor agar tidak sembarangan dibobol pihak lain. Langkah yang sama juga bisa dilakukan untuk mengamankan email, sehingga ketika masuk ke akun ada dua langkah verifikasi.
Nara sumber lainnya, Owner Malka Farm serta Dosen STAI Al Muhajirin dan LP3I Purwakarta, Dian Ikha Pramayanti, mengatakan phising sebagai pencurian data bisa merugikan korbannya bahkan dari segi materi jika rekening bank dibobol. Berikut modus terbaru adalah tautan link menggunakan undangan digital, bahkan whatsApp dari kurir paket yang menghubungi dengan meminta klik tautan.
“Jumlah phising sepanjang Januari-Juni 2021 mencapai sekitar 2,2 juta serangan. Serangan phising di Indonesia pada kuartal dua paling tinggi adalah sektor lembaga keuangan,” tambahnya.
Lebih lanjut ia pun memberikan tips jika sudah terlanjur kena jebakan phising, pertama tetap tenang dan jangan ragu meminta bantuan ahli keamanan siber. Selanjutnya ubah kata sandi dan pastikan menggunakan kata sandi kuat yang berbeda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement