Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putin Bilang Barat yang Dipimpin Amerika Adalah Dalang Ekstremisme yang Ada di Rusia

Putin Bilang Barat yang Dipimpin Amerika Adalah Dalang Ekstremisme yang Ada di Rusia Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Sergey Guneev
Warta Ekonomi, Moskow -

Barat tidak pernah menghindar untuk menggunakan ekstremis melawan Rusia dan melakukannya lagi selama konflik di Ukraina, kata Presiden Vladimir Putin.

Seperti dilansir RT, Presiden Rusia mengklaim bahwa badan intelijen barat bertujuan untuk memulihkan sel-sel teroris di dalam Rusia.

Baca Juga: Jubir Putin Kuak Alasan Mengapa NATO Terang-terangan Berperang dengan Rusia

Melawan ancaman teroris ini tetap menjadi tugas "mendesak" bagi negara, kata Putin saat memimpin rapat dewan Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) di Moskow pada Selasa (28/2/2023).

“Selama setahun terakhir, jumlah kejahatan semacam itu meningkat, yang jelas terkait dengan upaya rezim Kiev untuk menggunakan metode teroris. Kami sangat menyadari hal itu. Mereka sudah lama menggunakannya di Donbass,” katanya.

"Barat, yang mendukung Kiev dalam konflik melawan Moskow, tidak pernah menghindar untuk menggunakan kaum radikal dan ekstremis demi kepentingan mereka, terlepas dari semua pernyataan keras mereka tentang memerangi terorisme internasional," kata presiden. 

“Mereka selalu menggunakan apapun yang ada untuk melawan kita. Mereka menggunakan semua yang mungkin. Itu selalu seperti ini dan tetap begitu,” katanya.

Upaya aktif saat ini sedang dilakukan oleh dinas khusus Barat untuk memulihkan sel-sel teroris di dalam Rusia, dia memperingatkan.

Sangat penting untuk mengintensifkan kerja kontra-intelijen dan menjaga perbatasan Rusia-Ukraina di bawah pengawasan ekstra untuk mencegah penyelundupan senjata dan amunisi ke wilayah Rusia, kata Putin kepada pimpinan badan keamanan utama Rusia.

Dia memuji para agen FSB, yang telah bekerja di garis depan dan "di belakang garis musuh" selama konflik di Ukraina, atas "keberanian, profesionalisme, dan tekad pribadi mereka dalam memastikan keamanan Rusia."

Badan tersebut, katanya, telah memperoleh "pengalaman tak ternilai" yang memungkinkannya menjalankan tugasnya dengan lebih efektif.

Putin sebelumnya menyalahkan Ukraina karena menggunakan "taktik teroris" menyusul ledakan di Jembatan Krimea pada awal Oktober, yang menurut Moskow didalangi oleh Kiev.

Hal itu menyebabkan peningkatan besar serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur dan sasaran militer Ukraina, menyebabkan pemadaman bergilir di seluruh negeri dan secara signifikan merusak kemampuan pertahanan udara Kiev.  

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: