Utang Indonesia Kembali Membengkak Berkat Proyek Kereta Cepat, Said Didu: Proyek Ini Gak Layak!
Untuk menambal pembengkakan biaya itu, baik Indonesia maupun China menanggung beban masing-masing 60 dan 40 persen. Di mana Indonesia akan kebagian beban sekitar US$597 juta. Kini, pemerintah tengah berusaha mencari utangan kepada China Development Bank.
Jokowi beralasan utang yang dihasilkan ini demi membangun infrastruktur transportasi yang memadai RI, sehingga berapapun utang yang dihasilkan kata Presiden tidak masalah.
“Makanya dia minta menjadi 80 tahun (masa bayar hutang) dengan harga tiket juga akan dinaikkan bahkan untuk menutup pakai Parahyangan,” jelas Said.
Baca Juga: Sebelum Operasikan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, SJP Minta Pemerintah Lebih Cermat
“Nah ini proyek jebakan China, karena ya kenapa mengutang ke China? itu kan pertanyaan, kalau proyek ini memang layak maka pemilik proyeknya sendiri dong yang minjem gak perlu pemerintah turun tangan. Karena kalau layak, ya perbankan akan membiayai,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement