Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Depan Sri Mulyani, Menteri Basuki Ungkap Jurus Rahasia Sukses Membangun Infrastruktur Indonesia

Depan Sri Mulyani, Menteri Basuki Ungkap Jurus Rahasia Sukses Membangun Infrastruktur Indonesia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR terus mengeksplorasi berbagai inovasi pembiayaan (innovative financing) pembangunan infrastruktur untuk mengatasi keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Hal tersebut disampaikan Menteri Basuki dalam diskusi panel bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam HUT PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) ke-13 bertajuk Innovation Financing In Unity, Rabu (1/3/2023). Dengan penerapan skema innovative financing di Kementerian PUPR telah membantu menuntaskan banyak tugas besar pembangunan infrastruktur yang tidak dapat terselesaikan hanya melalui pendanaan APBN.

Baca Juga: Habis Ayah Mario Dandy, Wakilnya Sri Mulyani Jengkel Soal Gaya Hidup Eko Darmanto: Copot Jabatannya!

“Inovasi pembiayaan tidak hanya Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), tetapi juga seperti skema pendanaan pengadaan tanah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) termasuk penerapan Dana Talangan Tanah (DTT) untuk mengatasi terbatasnya anggaran Pemerintah untuk pengadaan tanah. Melalui inovasi pengadaan tanah dan DTT, Jalan Tol Trans Jawa dapat terselesaikan pada Tahun 2019,” kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (1/3/2023).

Ditambahkan Menteri Basuki, inovasi pembiayaan yang telah diterapkan adalah cross subsidy lelang. Untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Kementerian PUPR menerapkan inovasi lelang proyek dengan tawaran siapa yang mampu membangun Tol Trans Sumatera terpanjang, dia yang akan menjadi pemenang lelang. “Saat itu Kementerian PUPR menerapkannya melalui lelang pembangunan lima ruas jalan tol di Trans Jawa diantaranya Jalan Tol Semarang Batang dan Serang-Panimbang dan mendapat 83 km yang digunakan untuk membangun Trans Sumatera,” kata Basuki.

Selain itu, Basuki mengatakan terdapat skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) berupa Availability Payment. Skema tersebut tidak hanya untuk pembangunan, tapi sampai pada pemeliharaan jalan. “Kementerian PUPR menerapkannya untuk pemeliharaan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Riau, Jalintim Sumatera Selatan, dan Duplikasi dan/atau Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa,” kata Basuki.

Di sektor air minum, melalui skema pembiayaan inovatif, Kementerian PUPR memberi dukungan solusi kebutuhan air bersih untuk DKI Jakarta melalui 2 proyek KPBU Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yaitu SPAM Regional Jatiluhur I sebesar 4.000 liter/detik dan SPAM Regional Karian Serpong sebesar 3.200 liter/detik. Selain itu, KPBU SPAM Regional Djuanda yang saat ini sedang dalam tahap penyiapan direncanakan memiliki output sebesar 2.054 liter/detik.

Baca Juga: Bajak Slogan Jelang Perebutan Kursi Jokowi, Manuvernya Anies Baswedan Diketawain Heru Budi

Basuki mengungkapkan, sampai dengan saat ini, penjaminan PT PII terhadap proyek KPBU bidang PUPR telah mencapai 20 proyek senilai Rp205,43 triliun, yang terdiri dari 15 (lima belas) proyek jalan tol yaitu Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Batang- Semarang, Jalan Tol Semarang Demak, Jalan Tol Krian-Bunder, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Serang-Panimbang, Jalan Tol Cisumdawu, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: