Bukan Main! BRI Catat Laba Rp51,4 Triliun, Sunarso: Kita Berhasil Transform Liabilities dengan Nyali dan Perhitungan
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Sunarso menjelaskan laba bersih konsolidasi tahun 2022 dengan nilai Rp51,4 triliun itu didapatkan karena BRI berhasil mentransformasi liabilitas dengan nyali dan perhitungan.
"BRI berhasil mencapai keuntungan secara grup itu Rp51,4 triliun itu, pertama diperoleh dari asset spread-nya. Aset kita secara grup sudah mencapai Rp1.865 triliun yang mayoritas dikembangkan dalam bentuk kredit di mana kredit kita mencapai Rp1.139 triliun. Angka laba itu berhasil BRI catat karena kami berhasil transformasi di liabilities. Transformasinya tidak hanya masalah produk, tidak hanya masalah layanan, tapi nyali dan perhitungan itu juga penting," ujar Sunarso dengan lantang dalam acara Jabat Erat Silaturahmi BRI Bersama Pemimpin Redaksi Media di BRILian Club, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Baca Juga: Leadership Kuat Bawa Dirut BRI Sunarso Menjadi Indonesia Best CEO 2022
Sunarso juga menjelaskan BRI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) tahun 2022 sebesar Rp1.307 triliun di mana aset kredit ini dikelola dengan risk management yang baik.
"BRI berhasil menghimpun dana masyarakat Rp1.307 triliun dan kemudian aset-aset kredit ini dikelola dengan baik, dengan risk management yang baik, sehingga kita memiliki NPL gross itu 2,67% saja," paparnya.
Bos BRI ini kemudian mengungkapkan BRI juga memperkuat NPL coverage sebesar 3 kali lipat atau 305%.
"NPL coverage kita itu 3 kali lipat, yaitu 305%. Dengan pengelolaan aset yang sehat ini dan penuh kehati-hatian, kita menghasilkan laba Rp51,4 triliun. Kenapa besar sekali NPL coverage-nya? Karena kita berasumsi situasinya masih belum aman banget, maka kita cadangkan cukup besar," kata Sunarso.
Sunarso pun memaparkan sumber-sumber yang dapat menaikkan laba BRI dari Rp30,7 triliun di tahun 2021 menjadi Rp51,4 triliun di tahun 2022 karena transformasi liabilities sehingga porsi Current Account Saving Account (CASA) terus naik.
"Kenapa sebenarnya laba BRI itu bisa naik dari tahun sebelumnya Rp30,7 triliun di tahun 2021 menjadi Rp51,4 triliun di tahun 2022? Dimana sumber kenaikkan terbesar? Sumber kenaikan laba BRI itu adalah karena BRI berhasil mentransformasi liabilities-nya sehingga memiliki porsi CASA yang lebih tinggi di mana CASA-nya terus naik. Saya datang tahun 2015, CASA itu paling sekitar 55%-56%, paling tinggi 58%, itupun didalamnya masih ada giro yang sebenernya giro berbunga deposito. Sekarang CASA sudah di atas 66,7%," jelasnya.
Baca Juga: Saham BRI Diborong 31.300 Lembar Seharga Rp4.860 per Lembar, Siapa Pembelinya?
Direktur utama bank berkode BBRI ini kemudian memaparkan nyali dan perhitungan menjadi penting karena dengan itu BRI memiliki perhitungan yang lebih akurat.
"Kita transform liabilities itu dengan nyali dan perhitungan. Kenapa? Karena kita punya perhitungan yang lebih akurat, lebih detail, maka kita berani punya nyali untuk tidak memelihara dana-dana mahal ketika dana itu memang tidak dibutuhkan untuk disalurkan sebagai kredit," ungkap Sunarso.
Penulis: Putu Rusta Adijaya
Reportase: Muhamad Ihsan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement